Suara.com - Kasus R yang membakar tetangganya, Mulyono, kini sedang diusut polisi Cengkareng. R melarikan diri sesaat setelah membakar Mulyono di Jalan Bangun Nusa, Gang Mushola, RT 3, RW 3, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Senin (22/3/2021), malam.
Beberapa waktu sebelum kejadian, R pernah titip pesan kepada istrinya, Endah. Ketika itu, Endah sama sekali tidak kepikiran apa yang sebenarnya akan dilakukan suaminya.
“Jaga diri kamu buat saya. Jangan sampai macam-macam. Saya menitip anak ke kamu, besarin dia, kamu sekolahkan, kamu suruh belajar mengaji,” kata Endah menirukan ucapan R, ketika ditemui jurnalis Suara.com di Cengkareng Timur, Rabu (31/3/2021).
“Saya tidak punya pikiran kalau dia ngomong begitu, kalau dia senekat itu.”
Baca Juga: Sebelum Bakar Hidup-hidup Tetangga, Pesan Pelaku ke Istri: Ajari Anak Ngaji
R dan Endah sudah berumah tangga selama delapan tahun. Pasangan tersebut dikaruniai seorang anak. Sementara dari hasil pernikahan sebelumnya, E memiliki empat orang anak.
Sehari-hari, R bekerja secara serabutan.
“Dia kerja serabutan, kalau ada orang yang manggil buat ngelas dia pergi, tapi kadang bisa nggak kerja sampai dua minggu,” ujar Endah.
Cemburu buta
Ini menurut cerita Endah. sebelum kejadian, Yuli (istri Mulyono) mengatakan kepada R bahwa Endah selingkuh dengan Mulyono.
Baca Juga: Pria Dibakar Hidup-hidup Tetangga Sendiri di Cengkareng Bernama Mulyono
Endah mengatakan suaminya yang memang pencemburu, hari itu, langsung konfirmasi kepada Endah mengenai isu tadi.
Endah menjelaskan bahwa isu tersebut tidak benar dan dia menyarankan kepada suaminya agar menyelesaikan masalah bersama RT.
"Saya mah diam saja. Terus saya bilang nanti saja kita selesaikan di RT, kalau dari mulut ke mulut namanya orang kan nggak benar kalau itu," ujarnya.
Endah sehari-hari bekerja membantu seorang bos meminjamkan uang ke warga di sejumlah kampung. Pekerjaan ini yang membawanya selalu ketemu dengan banyak orang.
"Saya kerjaannya bantuin bos saya minjamin uang, dari itu saya dapat komisi. Nah kebetulan si korban (Mulyono) ini minjam uang ke saya," kata Endah.
Itulah sebabnya, mereka sering berkomunikasi untuk urusan kredit, apalagi rumah kontrakan mereka saling berhadap-hadapan.
"Saya tetanggaan dengan mereka, hubungan saya sebelumnya baik dengan mereka baik. Sering tegur-teguran," ujar Endah.
Sampai akhirnya malam itu sekitar pukul 22.30 WIB, Endah mendengar keributan di luar rumah kontrakan.
"Saya kaget, kejadiannya itu spontan, setahu saya dia tiduran. Terus dari luar ada teriak, api-api gitu. Pas saya keluar, sudah ada tuh ada peristiwa" kata Endah.
"Pemicunya itu karena cemburu," kata Endah.
Tetangga kontrakan terkejut dengan tindakan R. Sebab, R selama ini dikenal baik oleh lingkungan sekitar.
“Saya tidak menyangka dia melakukan hal itu. Setahu saya dia orang baik ramah, suka bantu tetangga, dia aktif gotong royong kalau ada kegiatan warga,” kata Wahyu kepada Suara.com.
Berharap suami menyerahkan diri
Setelah membakar tubuh Mulyono, R melarikan diri. Sementara Endah ikut menolong Mulyono dan ikut mengantarkan ke rumah sakit.
Endah tidak tahu persis dimana suaminya bersembunyi sekarang ini. Tetapi dia menduga suaminya berada di Labuhan, Pandeglang, Banten.
Tapi dimanapun R berada, Endah berharap dia segera menyerahkan diri ke polisi.
“Harapan saya dia menyerahkan diri, dia harus tanggung jawab istilahnya,” kata Endah.
Apapun yang terjadi dengan suaminya nanti, Endah mengatakan akan tetap menjadi istri R, seperti nasihat yang pernah diterimanya dulu.
“Saya masih menerima kok Insya Allah, (untuk melanjutkan pernikahan) masih tetap mau. Tidak apa-apa saya tunggu dia, sampai dua atau tiga tahun kek,” ujarnya.
Endah berkata, “Kalau misalnya dia menghubungi saya, saya siap beri informasi ke polisi. Saya berharap dia segera menyerahkan diri agar ini cepat selesai."
Endah berharap kasus ini tidak berlarut-larut sehingga semakin menyulitkan suami dan keluarga.
“Saya inginnya cepat selesai, kalau bisa saya mau ketemu suami saya segera. Kasihan anak-anak, mereka masih sekolah,” kata dia.