Suara.com - Jajaran Polres Metro Jakarta Timur siap melakukan pengamanan di sejumlah gereja di kawasan Jakarta Timur. Hal tersebut berkaitan dengan rangkaian perayaan hari raya Paskah yang berlangsung sejak Jumat (2/4/2021) hingga Minggu (4/4/2021) mendatang.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Erwin Kurniawan, mengatakan pihaknya akan memgadakan rapat dengan segenap stakeholder berkaitan dengan pengamanan tersebut. Dari catatan kepolisian, setidaknya terdapat 195 gereja di wilayah hukum Jakarta Timur.
"Besok kami mengadakan rapat koordinasi dengan unsur pemerintah kota, stakeholder dan pengurus gereja untuk melakukan pengamanan ibadah hari Kamis malam, Jumat, Sabtu dan Minggu karena perayaan sudah dimulai Kamis malam di Jaktim ada 195 gereja dan itu jadi konsen kami," kata Erwin di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021).
Meski demikian, Erwin belum membeberkan secara rinci jumlah personel yang nantinya akan diterjunkan dalam proses pengamanan. Pasalnya, tidak semua gereja di Jakarta Timur menggelar ibadah secara langsung dengan alasan protokol kesehatan.
Baca Juga: Amankah Ibadah Paskah, Penembak Jitu dan Jihandak Dikerahkan di Kota Solo
"Nanti kami lihat karena tidak semua gereja tidak mekakukan kebaktian. Ada beberapa karena alasan protokol kesehatan tidak gelar ibadah," kata dia.
Sebelumnya, Polri memperketat pengamanan di gereja menjelang hari Jumat Agung dan Paskah pekan ini. Sejumlah aparat kepolisian berpakaian dinas hingga preman dilibatkan dalam pengamanan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono. Selain gereja objek vital dan pusat keramaian juga akan mendapat pengamanan ketat.
"Pengamanan terbuka tertutup terhadap tempat ibadah dan tempat lain," kata Argo kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya memerintahkan TNI-Polri untuk menjaga ketat rumah ibadah dan pusat keramaian.
Baca Juga: Penembak Jitu dan Penjinak Bom Amankan Ibadah Paskah di Solo
Perintah itu menyusul terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) lalu.
Mahfud mengatakan pengetatan pengaman itu berlaku di seluruh rumah ibadah dan pusat keramaian di Indonesia.
"Pemerintah juga sudah meminta kepada aparat keamanan yakni Polri dan TNI untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah, pusat-pusat keramaian dan di berbagai wilayah publik lainnya di seluruh Indonesia," kata Mahfud dalam jumpa pers seperti dikutip dari laman YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu (28/3) malam.