Satu Terduga Teroris Kembali Ditangkap di Makassar

Rabu, 31 Maret 2021 | 15:24 WIB
Satu Terduga Teroris Kembali Ditangkap di Makassar
Sejumlah petugas bersenjata lengkap mengamankan lokasi penemuan paket kardus bertuliskan Islam X, di Jalan Sungai Pareman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (31/3/2021). ANTARA/HO/Herwin Bahar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap satu terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan. Kekinian ada delapan terduga teroris yang telah ditangkap pasca-insiden bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebut satu terduga teroris tersebut ditangkap pada Selasa (30/3) kemarin. Dia seorang pria berinisial I (40).

"I ini adalah masuk dalam kelompok Villa Mutiara," kata Rusdi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

Kekinian I masih diperiksa oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan yang bersangkutan dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar.

Baca Juga: Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Tulungagung Sering Ikut Kenduri

"Jadi untuk di Makassar sampai saat ini telah diamankan delapan orang," ujar Rusdi.

Tiga teroris sebelumnya telah lebih dahulu ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Makassar. Ketiganya merupakan perempuan berinsial MM, M, dan MAN.

"Ketiganya adalah perempuan," kata Ramadhan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/3) kemarin.

Ketiga terduga teroris itu memiliki peran berbeda. MM berperan memotivasi pelaku bom bunuh diri, yakni L dan YSF untuk melakukan amaliah.

Kemudian M kakak ipar dari terduga teroris berinisial SAS yang lebih dahulu ditangkap. Mereka sama-sama mengikuti kajian di Villa Mutiara Makassar.

Baca Juga: Mengungkap Peran HH Terduga Teroris Condet: Motivator Sekaligus Donatur

Selanjutnya MAN berperan memantau L dan YSF saat melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baiat di Markas FPI

Belakangan Polri menyebut terduga teroris yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar melakukan baiat di markas Front Pembela Islam (FPI). Hal itu diketahui berdasar keterangan dari beberapa terduga teroris yang ditangkap pasca-insiden bom bunuh diri tersebut.

Ramadhan mengungkapkan salah satu terduga teroris yang mengikuti baiat di markas FPI Makassar, yakni AS alias EKA alias AR.

"Perannya adalah ikut dalam perencanaan, mengikuti kejadian di Villa Mutiara. Kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang," kata dia.

Ramadhan menyebut baiat itu dipimpin oleh seorang ustaz bernama Basri. Selain AR, terduga teroris lainnya yang mengikuti baiat ialah AN alias Andri.

"Selanjutnya, R alias M sama. Bahkan saudara R alias M ikut melakukan survei ke lokasi amaliah bersama L dan YSF (pelaku bom bunuh diri)," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI