Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta jajaran kader partai tidak berlebihan dalam menyambut keputusan pemerintah yang menolak pengajuan kepengurusan Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB). AHY mengingatkan agar peristiwa kudeta dapat menjadi pelajaran.
Belajar dari peristiwa KLB, AHY kemudian meminta kader Partai Demokrat harus lebih meningkatkan soliditas dan bangkit kembali dalam menhindari fitnah.
Ia meminta kader juga dapat secara bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat terutama di media sosial.
Baca Juga: Gagal Kudeta AHY Lewat Kemenkum HAM, Moeldoko Masih Bisa Tempuh Jalur Ini
"Jangan euforia yang berlebih-lebihan. Ingat karakter Demokrat sebagai partai yang cerdas dan santun, harus tetap rendah hati, harus tetap mawas diri," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2021).
Putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap ke depan kader dapat melanjutkan perjuangan untuk menguatkan silaturahmi dan kolaborasi
"Tentunya dengan segenap masyarakat sipil dan segenap elemen bangsa lainnya masti terus berkoalisi dengan rakyat memperjuangkan harapan rakyat insyaallah niat baik ini dan perjuangan kita semua akan diridhoi oleh Allah SWT," kata AHY.
Tak Ada Dualisme
AHY sebelumnya menegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan usai pemerintah memutuskan menolak permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Baca Juga: Menkumham Persilakan Moeldoko Cs Gugat AD/ART PD Versi AHY ke Pengadilan
Hal itu disampaikan AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demorkat, tidak lama setelah pengumuman pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD dan Menkumham Yasonna Laoly.
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Demokrat," kata AHY, Rabu (31/3/2021).
AHY sekaligus menegaskan bahwa dirinya merupakan Ketua Umum Partai Demokrat yang sah berdasarkan AD/ART tahun 2020.
"Ketua Umum Partai Demokrat yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono," kata AHY.