Suara.com - Polisi kembali memperketat pengamanan sidang lanjutan perkara kasus tes swab Habib Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021). Pengamanan diperketat pasca-insiden bom bunuh diri di Makassar dan penangkapan beberapa terduga teroris di Jakarta Timur serta Kabupaten Bekasi.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan menyebut kekuatan personel gabungan TNI-Polri yang diterjunkan hari ini sama seperti sidang Selasa (30/3) kemarin. Personel pengamanan yang diterjunkan yakni berjumlah 1.394 personel.
"Kekuatan personel sama dengan kemarin," kata Erwin saat dikonfirmasi, Rabu (31/3/2021).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan dengan memasang kawat barrier di sekitar area Gedung Pangadilan Negeri Jakarta Timur. Sehingga, tidak semua orang mudah berlalu-lalang masuk area pengadilan.
Baca Juga: Rizieq Sebut Bima Arya Kriminalisasi Pasien Hingga RS, Jaksa: Tak Berdasar!
"Kami pasang kawat barikade di situ, jadi kita sortir yang ada di sana," kata Yusri, Selasa (30/3) kemarin.
Terduga Teroris FPI
Densus 88 Antiteror Polri kemarin mengamankan empat terduga teroris di Bekasi dan Jakarta Timur. Beberapa atribut Front Pembela Islam (FPI) hingga poster wajah Habib Rizieq disita sebagai barang bukti penangkapan.
Ketiga terduga teroris di antaranya ditangkap di Desa Sukasari, Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka, yakni ZA (37), BS (43), dan AJ (46).
Sedangkan, satu terduga teroris lainnya berinisial HH alias Husein Hasny ditangkap di Condet, Jakarta Timur. Dia diduga merupakan eks Wakil Ketua Bidang Jihad FPI.
Baca Juga: Geram Eksepsinya Tak Disiarkan Ulang, Habib Rizieq Ancam Gugat Pengadilan
Dari dua lokasi penangkapan terduga teroris itu, Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan lima bom aktif. Bom tersebut menggunakan bahan dasar peledak TATP (triaceton triperoxide) atau bisa dikenal dengan nama The Mother of Satan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut Husein memiliki peran yang penting. Salah satunya menjadi donatur perakitan bom terhadap tiga teroris yang ditangkap di Desa Sukasari, Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepad tiga tersangka lainnya," ungkap Fadil dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3).
Kekinian, penyidik Densus 88 Antiteror masih mendalami ada atau tidaknya keterlibatan terduga teroris ini dengan organisasi FPI dan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.