Makin Membing, WHO Sebut Tak Temukan Jawaban Soal Asal-usul Covid-19

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 31 Maret 2021 | 10:23 WIB
Makin Membing, WHO Sebut Tak Temukan Jawaban Soal Asal-usul Covid-19
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya yang telah dirilis pada Selasa (30/3) tidak menemukan jawaban atas asal-usul COVID-19 di China.

Oleh sebab itu, China mendorong WHO melakukan penelitian serupa di beberapa negara.

"Penelitian tentang asal-usul COVID-19 merupakan misi global yang harus dilakukan di banyak negara dan wilayah," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China (MFA) sebagaimana dilansir Antara, di Beijing, Rabu (31/3).

Laporan yang dirilis WHO tersebut merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti internasional dari WHO dan tim peneliti dari China di Wuhan pada 14 Januari-10 Februari 2021.

Baca Juga: WHO Rilis Hasil Investigasi Covid-19 di China, Benar dari Laboiratorium?

Penelitian tersebut difokuskan di Ibu Kota Provinsi Hubei itu karena sebagai tempat ditemukannya kasus COVID-19 pertama menjelang berakhirnya tahun 2019.

Dalam laporannya atas hasil penelitian selama 28 hari di Wuhan itu, WHO mengabaikan dugaan kebocoran virus di laboratorium dan merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai penularan virus antara hewan dan manusia dan penularan melalui makanan beku.

Penularan melalui makanan beku tersebut lantaran kasus pertama COVID-19 ditemukan di pasar hewan di Distrik Huanan, Wuhan.

MFA mengapresiasi laporan WHO bersama tim peneliti China yang telah melakukan penelitian secara profesional berbasis ilmu pengetahuan.

MFA berpendapat bahwa mempolitisasi upaya penelusuran virus hanya akan menghambat kerja sama global, melemahkan upaya anti-epidemi secara global, dan menyebabkan lebih banyak jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: WHO Masih Belum Tahu Bagaimana Covid-19 Menular dari Kelelawar ke Manusia

Hal ini bertentangan dengan keinginan komunitas internasional untuk bersatu dalam melawan pandemi, demikian MFA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI