Keji! Pria Ini Perkosa Remaja Lalu Penggal Kepalanya untuk Direbus

Rabu, 31 Maret 2021 | 08:06 WIB
Keji! Pria Ini Perkosa Remaja Lalu Penggal Kepalanya untuk Direbus
Ilustrasi pembunuhan. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Kazakhstan ditangkap polisi karena dicurigai melakukan kejahatan yang sangat keji pada remaja berumur 19 tahun. Pria ini diduga memperkosa, memenggal kepala korban dan mecabut giginya.

Menyadur Daily Star Selasa (30/3/2021), ia juga dicurigai merebus kepala korban di atas kompor dan mencabut kuku-kuku korbannya. Polisi menemukan kepala  Ayazhan Edilova didalam air mendidih di atas kompor.

Selain itu, polisi menduga Ayazhan diperkosa sebelum dia dibunuh. Rekaman CCTV dari tempat kejadian menunjukkan Ayazhan memasuki lift dengan pelaku pembunuhan secara sukarela.

Pelaku diidentifikasi sebagai pria 28 tahun bernama Ruslan dan ia dilaporkan  mengenyam pendidikan kedokteran juga seorang apoteker terlatih.

Baca Juga: Anak Penggal Kepala Ayah Kandung Diisolasi di Rumah Sakit Jiwa Lampung

Pelaku mencoba bunuh diri saat polisi masuk ke apartemennya, tapi dokter berhasil menyelamatkannya dan dia sekarang ditahan di bawah penjagaan bersenjata.

Ilustrasi pembunuhan. (Shutterstock)

Kerabat menyalahkan polisi karena tak mau memulai pencarian ketika korban pertama kali dilaporkan hilang. Polisi mengatakan pada seorang kerabat untuk tidak khawatir karena gadis itu "mungkin sedang berjalan-jalan di kota".

Keluarga mengatakan korban mungkin masih hidup jika polisi segera bertindak. "Dia membunuhnya dan memotong-motong tubuhnya untuk menyembunyikan bukti."

"Tapi ketika kami melihat foto-foto bagian tubuh, kukunya dipotong, giginya dicabut dan dimasukkan ke dalam kantong plastik terpisah."

"Mengapa dia perlu melakukan ini jika dia bukan seorang maniak. Mengapa dia perlahan-lahan memenggal kepalanya dan mendidih dalam air?"

Baca Juga: Kukuh Penggal Kepala Ayah Kandung Lalu Ditenteng Keliling Kampung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI