Akhirnya Kapal Ever Given Bebas Setelah Kandas di Terusan Suez

Selasa, 30 Maret 2021 | 15:02 WIB
Akhirnya Kapal Ever Given Bebas Setelah Kandas di Terusan Suez
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Belum ada laporan polusi atau kerusakan kargo dan penyelidikan awal mengesampingkan kegagalan mekanis atau mesin sebagai penyebab kandas," kata Bernhard Schulte Shipmanagement (BSM) dalam sebuah pernyataan.

Lalu lintas kembali terbuka SCA telah mengumumkan dimulainya kembali lalu lintas pengiriman di Terusan Suez.

Video yang ramai diunggah di Twitter menunjukkan tim kapal merayakan momen ketika Ever Given mulai kembali bergerak.

Ekskavator bekerja sepanjang waktu untuk menggali dan menyedot pasir dan lumpur di sekitar kapal, sementara awak kapal berusaha menarik kapal untuk mengubah posisinya.

"Kami berhasil! '' Kata Peter Berdowski, CEO Boskalis, perusahaan penyelamat yang disewa untuk membebaskan Ever Given, dalam sebuah pernyataan.

"Saya sangat gembira mengumumkan bahwa tim ahli kami, bekerja sama erat dengan Otoritas Terusan Suez, berhasil mengapungkan kembali Ever Given. Dengan demikian memungkinkan jalan bebas melewati Terusan Suez bisa dilakukan lagi."

Apresiasi dari Presiden Mesir Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi juga memuji "keberhasilan" operasi tersebut, setelah Otoritas Terusan Suez mengatakan kapal telah dipindahkan "80%" ke arah yang benar.

"Hari ini, orang Mesir telah berhasil mengakhiri krisis kapal yang terdampar di Terusan Suez, terlepas dari kompleksitas teknis yang luar biasa yang mengelilingi proses ini dari setiap sisi," kata el-Sissi di Twitter.

Kronologi Ever Given kandas Pada tanggal 23 Maret, Ever Given melewati bagian satu jalur Terusan Suez dan berbelok ke luar jalur saat diterpa badai pasir.

Baca Juga: Terusan Suez: Bagaimana Cara Memindahkan Kapal Kontainer Raksasa?

Meskipun pihak berwenang meengatakan angin kencang jadi penyebab atas kandasnya kapal ini, kepala Otoritas Transportasi Rabie yakin hal itu mungkin karena "kesalahan manusia".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI