Sahabat Dibunuh Junta Militer, Bocah 13 Tahun Menangis Ratapi Peti Mati

Selasa, 30 Maret 2021 | 14:54 WIB
Sahabat Dibunuh Junta Militer, Bocah 13 Tahun Menangis Ratapi Peti Mati
Bocah ratapi kematian temannya yang tewas ditembak junta saat bermain. (Twitter/@Shoon_Naing)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah laki-laki tampak meratapi jenazah sahabatnya yang terbujur kaku dalam sebuah upacara pemakaman. Ia meletakkan tangannya yang mungil di atas peti mati sambil menangis.

Menyadur Daily Mail Selasa (30/03), anak laki-laki yang berduka itu adalah sahabat Sai Wai Yan, bocah 13 tahun yang tewas ditembak aparat saat bermain di luar rumahnya di Mingalar Taungnynt.

Sai Wai Yan sedang bermain dengan temannya saat tentara datang sambil melepaskan tembakan. Dua bocah itu langsung berlari ketakutan sambil bergandengan tangan.

Namun sayang, Sai Wai Yan tertembak di kepala dan tubuhnya jatuh ke tanah. Genggaman tangan sahabatnya terlepas dan itu menjadi kenangan terakhir mereka, karena Sai Wai Yan dinyatakan tewas.

Baca Juga: Korban Rezim Militer Myanmar Bertambah, Termasuk Perawat Pasien Covid-19

Salah satu jurnalis Myanmar mengunggah momen pilu saat upacara pemakanan itu berlangsung di akun Twitternya @Shoon_Naing pada hari Senin (29/03).

"Anak ini menangis di pemakaman teman bermainnya Sai Wai Yan, 13 tahun, yang ditembak mati pada 27 Maret," tulisnya.

"Saat penembakan dimulai, mereka berlari bersama tapi temannya tertembak dan jatuh. Video diambil oleh jurnalis @HtetHak pada hari Minggu. #WhatsHappeninglnMyanmar # March29Coup."

Kepada jurnalis lokal Htet Arkar, bocah itu bercerita tentang rambutnya yang diwarnai oleh sang sahabat, dua hari sebelum ia meninggal. "Rambutku diwarnai oleh temanku [Sai Wai] dua hari sebelum dia meninggal," kata bocah itu 

"Dia bilang festival Thingyan akan segera datang dan dia mengecatnya untukku."

Baca Juga: Dorr! Polisi Myanmar Bubarkan Pelayat di Upacara Pemakaman

Bocah ratapi kematian temannya yang tewas ditembak junta saat bermain. (Twitter/@Shoon_Naing)
Bocah ratapi kematian temannya yang tewas ditembak junta saat bermain. (Twitter/@Shoon_Naing)

Sementara ibunya terus meratapi tubuh anaknya sambil menangis. "Apakah kamu meninggalkan ibumu? Bagaimana ibu bisa hidup tanpamu anakku?".

Sai Wai Yan adalah salah satu di antara sedikitnya 114 orang yang tewas pada hari Sabtu, hari paling berdarah sejak kudeta dua bulan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI