Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan anak usia 2-18 tahun cenderung lebih mudah sembuh jika terinfeksi Covid-19, sehingga pembukaan sekolah bisa dilakukan meski pelajar belum divaksin.
Budi mengatakan tingkat kematian anak-anak usia sekolah cenderung rendah dan kebanyakan tanpa gejala yang bisa sembuh dengan sendirinya.
"Kemungkinan tertular dan fatalitasnya untuk virus covid-19 di usia muda itu sangat kecil atau hampir tidak ada, kalau toh pun terkena mereka akan sembuh dengan sendirinya," kata Budi dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Selasa (30/3/2021).
Ia menuturkan, sampai saat ini juga belum ada merek vaksin Covid-19 yang aman untuk anak di bawah 18 tahun.
Baca Juga: SKB 4 Menteri Putuskan Buka Sekolah Dengan Prokes Ketat Mulai Juli 2021
"Sampai sekarang memang belum ada uji klinis yang dilakukan oleh seluruh vaksin yang ada terkait anak, baru diawali saja kajiannya, jadi sekarang vaksinasi diberikan umumnya di atas usia 16 atau 18 tahun," kata dia.
Oleh sebab itu dia mendorong pemerintah daerah untuk segera membuka sekolah agar tidak terjadi kehilangan pembelajaran bagi anak muda, tentunya dengan protokol kesehatan yang sudah diatur dalam SKB 4 Menteri.
“Mari kita buat program itu, sehingga kegiatan belajar mengajar dilengkapi dengan vaksinasi, dilengkapi dengan protokol kesehatan yang baru, sehingga investasi kepada anak-anak muda bangsa akan siap kedepannya,” tutupnya.
Kementerian Kesehatan juga menargetkan semua sekolah bisa dibuka pada Juli 2021, setelah 5.058.582 orang total sasaran penerima vaksin dari pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik) di seluruh Indonesia sudah divaksin pada akhir Juni 2021.
Baca Juga: Minta Masyarakat Sadar, Satgas: Vaksin Covid Tak Akan Melindungi 100 Persen