Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar pengawasan situasi keamanan di Ibu Kota diperketat. Hal ini perlu dilakukan mengingat kepolisian kemarin menangkap empat terduga teroris di Condet, Jakarta Timur dan Desa Sukasari, Bekasi.
Menurut Riza situasi sekarang tidak bisa dianggap enteng. Namun ia yakin kepolisian sudah mengambil tindakan demi memberikan rasa aman bagi warga.
"Kita harus melakukan pengetatan pengawasan. Saya kira Pak Kapolri sudah melakukan upayaupaya ekstra dalam rangka melakukan penanganan mengusut tuntas mencari pelakunya," uajr Riza Selasa (30/1/2021).
Memang, kata Riza, Jakarta kerap menjadi sasaran target tindakan terorisme. Sebab ibu kota merupakan wilayah strategis pusat pemerintahan dan banyak yang singgah.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Makassar, Bikin Ahmad Riza Patria Bersuara
"Memang di Jakarta ini kan Ibu Kota negara, semua orang transit kan enak di Jakarta dari daerah. Mereka itu mungkin kan tinggalnya biasanya di sekitaran Jakarta. Jadi, tidak semua di Jakarta ya kan," pungkasnya.
Bom Bunuh Diri
Sebuah ledakan sebelumnya terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3) pagi. Ledakan tersebut berasal dari pelaku bom bunuh diri.
Polri menyebut pelaku berjumlah dua yang merupakan sepasang suami-istri. Mereka terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan sepeda motor matik.
Akibat peristiwa itu, 20 orang dilaporkan terluka. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit sekitar Makassar.
Baca Juga: Isi Wasiat Pelaku Bom di Makassar: Minta Keluarga Bayar Tunggakan di Bank
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak menutup kemungkinan akan ada penambahan korban luka lainnya.
"Mungkin masih akan bertambah kalau nanti ditemukan lagi orang-orang yang melapor karena terluka dari ledakan tersebut," kata Mahfud saat jumpa pers seperti dikutip dari laman YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu (28/3) malam.
Puluhan orang yang terluka tersebut di antaranya merupakan masyarakat dan petugas kemanan Gereja Katedral Makassar.
"Sekitar 20 orang masyarakat dan petugas keamanan Gereja Katedral luka sehingga mereka ini dirawat diberbagai rumah sakit," ujarnya.
Sementara dua orang tercatat meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Keduanya merupakan pelaku bom bunuh diri.
"Sampai sekarang tercatat mengakibatkan 2 orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas," pungkasnya.