BNPT Jamin Pemulihan Medis dan Psikologis Korban Bom Katedral Makassar

Selasa, 30 Maret 2021 | 13:46 WIB
BNPT Jamin Pemulihan Medis dan Psikologis Korban Bom Katedral Makassar
Ledakan gereja Katedral Makassar. (Foto: Bidik layar video)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membentuk tim satuan tugas untuk membantu pemulihan korban bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Segala kebutuhan terkait pemulihan medis hingga psikologis korban akan ditanggung oleh negara.

Kepala Seksi Pemulihan Prasarana Korban Terorisme BNPT Nurturyanto mengatakan hal itu sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Menurutnya, BNPT juga berkewajiban memberikan hak pemulihan bagi korban terorisme.

"Paling utama sekali saat ini adalah hak-hak perawatan medis, karena kami lihat kemarin para korban lukanya sangat parah, banyak luka bakar," kata Nurturyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

Menurut Nurturyanto, pihaknya telah menginventarisasi apa saja kebutuhan bagi korban bom Gereja Katedral Makassar sejak Senin (29/3) kemarin. Selain, menjamin biaya pengobatan dan pemulihan psikologi korban, BNPT juga akan memberikan bantuan berupa pendampingan kewirausahaan.

Baca Juga: Kutuk Teror Bom di Makassar, Anggota DPR Minta Masyarakat Jangan Takut

BNPT membentuk tim satuan tugas untuk membantu pemulihan korban bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Segala kebutuhan terkait pemulihan medis hingga psikologis korban akan ditanggung oleh negara. (Foto dok. BNPT)
BNPT membentuk tim satuan tugas untuk membantu pemulihan korban bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Segala kebutuhan terkait pemulihan medis hingga psikologis korban akan ditanggung oleh negara. (Foto dok. BNPT)

"Hak yang lain seperti nanti pasca perawatan, ada yang namanya pendampingan kewirausahaan itu yang sudah kami lakukan kemarin bersama Densus 88,” katanya.

Korban

Sebuah ledakan sebelumnya terjadi di pintu Gerbang Gereja Katedral Makassar Minggu (28/3) pagi. Ledakan tersebut berasal dari pelaku bom bunuh diri.

Polri menyebut pelaku berjumlah dua yang merupakan sepasang suami-istri. Mereka terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keduanya melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan sepeda motor matik.

Akibat peristiwa itu, 20 orang dilaporkan terluka. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit sekitar Makassar.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Mari Kita Berdoa untuk Korban Bom di Katedral Makassar

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak menutup kemungkinan akan ada penambahan korban luka lainnya.

"Mungkin masih akan bertambah kalau nanti ditemukan lagi orang-orang yang melapor karena terluka dari ledakan tersebut," kata Mahfud saat jumpa pers seperti dikutip dari laman YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu (28/3) malam.

Puluhan orang yang terluka tersebut di antaranya merupakan masyarakat dan petugas kemanan Gereja Katedral Makassar.

"Sekitar 20 orang masyarakat dan petugas keamanan Gereja Katedral luka sehingga mereka ini dirawat diberbagai rumah sakit," ujarnya.

Sementara dua orang tercatat meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Keduanya merupakan pelaku bom bunuh diri.

"Sampai sekarang tercatat mengakibatkan 2 orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI