Jadi Donatur Aksi Terorisme, Pendukung Rizieq Bongkar Sosok Husein Hasny

Selasa, 30 Maret 2021 | 11:23 WIB
Jadi Donatur Aksi Terorisme, Pendukung Rizieq Bongkar Sosok Husein Hasny
Terduga teroris bernama Husein Hasny tercatat sebagai anggota FPI berdasarkan barang bukti yang disita polisi terkait penangkapan Husein di kawasan Condet. Jakarta Timur. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Husein Hasny, merupakan  satu dari empat terduga teroris yang dibekuk tim Densus di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021) kemarin. Terkait penangkapan itu, sosok Husein yang disebut-sebut sebagai eks Wakil Ketua Bidang Jihad FPI akhirnya terbongkar. Rupanya, Husein merupakan seorang pendakwah.

Hal itu diungkap Yuyun, wanita yang menjadi simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) saat ditemui Suara.com di depanPengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (30/3/2021). 

"Kami kenal sih enggak, tapi kita tahu itu Habib Husein, tapi kenal secara personal sih enggak," kata Yuyun.

Dia mengungkapkan Husein saat berdakwah terkenal tegas, sama seperti Habib Rizieq Shihab. 

Baca Juga: Benda Milik Terduga Teroris Condet Dikubur di Lapangan, 4 Kali Diledakkan

"Kalau dia siar agama itu, Masya Allah sama dengan Habib Rizieq," ujarnya. 

Oleh karenanya dengan tegas Yuyun mengaku tidak percaya dengan informasi yang menyebut Husein sebagai seseorang terduga teroris. 

"Saya enggak percaya, 100 persen enggak percaya, bohong banget itu," tegasnya. 

Bantahan itu disampaikan Yuyun, karena berdasarkan sepengetahuanya Husen tidak ada indikasi terlibat aksi teroris kelompok manapun. 

"Iya (tidak ada indikasi),  bukan omong kosong beliau itu memang Masya Allah ulama yang tegas," kata Yuyun.

Baca Juga: Duarr! Ada Ledakan di Lokasi Terduga Teroris Condet

Di samping itu, terkait dugaan Husein yang disebut berperan  mengumpulkan dana untuk aksi terorisme, Yuyun menyatakan tidak pernah mendengar Husein melakukan hal itu, baik di dalam  lingkungan mereka, muapun  di luar. 

"Astaghfirullah itu fitna banget sumpah. Nggak ada. Nggak pernah sama sekali," tegasnya. 

Sementara itu terkait informasi yang menyebutkan Husein pernah datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk memberikan dukungan kepada HRS, Yuyun mengaku tidak pernah bertemu. 

"Enggak pernah ketemu," ujarnya. 

Peran Husein Hasny

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menbongkar peran Husein terkait penangkapan tiga teroris lainnya di Desa Sukasari, Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ketiga terduga teroris itu adalah ZA (37), BS (43), dan AJ (46).

Dalam jaringan ini, kata Fadil, pria yang tercatat sebagai eks Wakil Ketua Bidang Jihad FPI itu berperan sebagai donator perakitan bom. 

Selain menjadi donator, tambah Fadil, Husein juga menjadi insiator terkait kegiatan para terduga teroris untuk melancarkan aksi teror bom. 

"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Rakit Bom The Mother of Satan

Dalam penangkapan terhadap 4 teroris, tim Densus 88 Antiteror menemukan lima buah bom aktif berbahan baku TATP (triaceton triperoxide) atau bisa dikenal dengan The Mother of Satan.  Bom tersebut memiliki daya ledak besar alias high explosive.

"Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif," kata Fadil.

Kelima bom aktif tersebut, kekinian telah diledakkan oleh Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya. Peledakan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kekinian, kata Fadil, Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami ada atau tidaknya keterkaitan kelompok terduga teroris ini dengan aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Termasuk mendalami keterlibatan dengan organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).

"Apakah kelompok Jakarta ini ada kaitan dengan JAD yang ada di Gereja Katedral Makassar, saya kira terlalu dini bagi kami menyimpulkan," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI