Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan pada tahun 2021 akan membangun sebanyak tiga rumah susun untuk sejumlah Yayasan dan Keuskupan di Provinsi NTT dengan anggaran senilai Rp 50 Milyar.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menyebut pembangunan ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam akses hunian yang layak sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melatih generasi muda untuk tinggal di rumah susun. Pembangunan rumah susun yang dekat dengan fasilitas pendidikan tentunya akan mempermudah pengawasan kepada anak didiknya,” ujar Khalawi.
Khalawi bilang, pembangunan rumah susun tidak hanya dilaksanakan di daerah perkotaan saja, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Terdiri dari 68 Unit, Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Rusun ASN di Jogja
Pembangunan rumah susun juga dilaksanakan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan yang ada untuk lokasi pembangunan perumahan.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II, Yublina D. Bunga menerangkan, pihaknya akan membangun rumah susun di tiga lokasi di NTT. Masing-masing lokasi akan dibangun sebanyak satu tower Rusun setinggi tiga lantai.
Untuk pelaksanaan pembangunan Rusun tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Thobias Ressie juga telah melakukan penandatanganan kontrak dengan kontraktor pelaksana beberapa waktu lalu.
Penandatanganan kontrak dilakukan di Ruang Rapat Kantor Balai P2P Nusa Tenggara II. Nilai Kontrak ini terbagi untuk tiga paket pekerjaan pembangunan senilai Rp 50 Miliyar.
Berdasarkan data yang dimiliki Balai P2P Nusa Tenggara II, pembangunan rumah susun akan dilaksanakan untuk Yayasan Persekolahan Bina Wirawan di Kabupaten Ende rekanan senilai 14,8 Milyar. Rusun yang akan dibangun rencananya sebanyak 43 unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.
Selanjutnya adalah Rumah Susun Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur sebanyak 44 unit tipe 36 senilai Rp 19,55 Milyar. Rumah Susun Sekolah Berchmans Todabelu di Kabupaten Ngada senilai Rp 15,59 Milyar sebanyak 43 Unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.
Baca Juga: Kementerian PUPR Jaring Usulan Bantuan PSU Rumah Bersubsidi
“Rusun yang dibangun diperuntukkan bagi mahasiswa lembaga keagamaan. Maunpun sekolah berasrama. Kami harap kontraktor pelaksana untuk selalu mematuhi dan bekerja sesuai ketentuan yang tertera dalam kontrak. Kami targetkan akhir tahun ini seluruh Rusun di NTT selesai dibangun,” harapnya.