Suara.com - Sebelum melakukan suatu penelitian, peneliti akan diminta menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Apa tujuan dari proposal penelitian? Untuk menjawabnya, simak pengertian proposal penelitian dan contoh proposal penelitian yang bisa membantumu.
Pengertian Proposal Penelitian
Menurut KBBI, proposal merupakan rencana yang dibuat berbentuk rancangan kerja.
Umumnya, proposal penelitian penting dibuat untuk memberikan gambaran jelas mengenai rencana penelitian yang akan kamu lakukan. Selain itu, proposal penelitian membantu memecahkan suatu masalah yang berdasar pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap literatur yang relevan.
Baca Juga: Contoh Surat Pengunduran Diri yang Baik dan Benar
Bentuk dari proposal penelitian adalah dokumen singkat berisi informasi rencana peneliti ketika akan melakukan penelitian. Contoh proposal penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan lainnya.
Contoh Proposal Penelitian
Berikut ini adalah contoh dari proposal penelitian sosial metode kualitatif.
Latar Belakang
Buang air besar sembarangan (BABS) merupakan masalah sanitasi yang hingga kini masih berlangsung di beberapa negara berkembang di dunia. Dibanding negara-negara lainnya di Asia Tenggara, Indonesia tertinggal dalam menyediakan layanan dasar air minum dan sanitasi bagi penduduknya (WASH, 2015). Angka BABS di Indonesia menempati urutan kedua dunia mencapai 9,53% atau 7.492.871 rumah tangga atau sekitar 33,8 juta penduduk, di mana 22 juta diantaranya tinggal di pedesaan (STBM, 2020). Salah satu desa di Kabupaten Wonosobo, yaitu Desa Sindupaten memiliki angka BABS sangat tinggi yaitu 94,68% dan akses sanitasi sangat rendah 5,3%.
Baca Juga: Contoh Surat Pernyataan dan Jenisnya
Berlangsungnya praktik BABS tidak terlepas dari proses sosialisasi yang selama ini berlangsung di lingkungan masyarakat (Mukherje, 2014). Sosialisasi mengenai perilaku sanitasi dengan menggunakan jamban sehat dan mengakhiri BABS penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit berbasis lingkungan.
Dalam upaya memaksimalkan sosialisasi perilaku sanitasi, peneliti akan mendalami realitas BABS masyarakat yang dikonstruksikan secara sosial berdasarkan fakta kondisi sanitasi buruk di lokasi penelitian. penelitian ini mencoba untuk menggali lebih dalam tentang realitas sosial praktik BABS masyarakat Sindupaten dan alasan praktik BABS berlangsung hingga kini. Dengan kata lain, praktik BABS yang menunjukkan kondisi sanitasi yang buruk justru dibingkai oleh konstruksi yang melanggengkannya.
Rumusan Masalah
Peneliitian berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah yang menjadi alasan praktik BABS hingga kini masih berlangsung pada masyarakat di Desa Sindupaten?
Bagaimana strategi sosialisasi yang lebih tepat untuk mengurangi praktik BABS di Desa Sindupaten?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini berusaha mendalami permasalahan sanitasi pedesaan dengan mengetahui alasan dari praktik BABS yang hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Desa Sindupaten dan mencoba mengamati strategi sosialisasi yang ada untuk mengurangi praktik BABS.
Manfaat Penelitian
Dengan memahami rendahnya akses sanitasi dan alasan praktik BABS secara akademis dan empiris, diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi masyarakat dan pemerintah desa setempat tentang akar permasalahan sanitasi di lingkungannya.
Landasan Teori
a. Teori Konstruksi Sosial
Konstruksi Sosial atas Realitas (The Social Construction of Reality) diartikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi di mana individu atau sekelompok individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif (Berger & Luckmann, 1990).
Berdasarkan pada konstruksi sosial Berger dan Luckmann, praktik BABS merupakan suatu realitas sosial yang terpelihara dalam dimensi sosio-kultural masyarakat Desa Sindupaten. Sehingga dalam rangka upaya merubah perilaku sanitasi, strategi dalam sosialisasi perlu untuk memahami alasan praktik BABS masyarakat mulai dari kebiasaan, adat istiadat, tingkat pengetahuan, dan kesadaran subyektif masing-masing individu di masyarakat.
6. Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian dan menghasilkan data deskriptif mendalam (Creswell & W, 2003, hal. 18). - Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan mengambil lokasi di wilayah pemukiman masyarakat pedesaan di Desa Sindupaten, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. - Teknik Pengumpulan Data
Mengamati perilaku informan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka merupakan elemen kunci dalam pengumpulan data menggunakan metode kualitatif (Creswell & W, 2003). Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi, wawancara mendalam, studi dokumen, dan dokumentasi.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif, yaitu peneliti mendeskripsikan pengalaman selama terlibat di lapangan. Analisis data dalam model analisis Miles dan Huberman adalah proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Daftar Pustaka
Berger, P. L., & Luckmann, T. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan, terj. Hasan Basari dari The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Jakarta: LP3S.
Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (3 ed.). California: SAGE Publications, Inc
STBM. (2020). Laporan Kemajuan Akses Jamban Nasional. Jakarta: STBM. Retrieved January 2021, from https://monev.stbm.kemkes.go.id/monev/
Demikian contoh proposal penelitian dan pengertiannya yang perlu kalian ketahui sebelum menulis karya ilmiah.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi