Suara.com - Polisi memperketat pengamanan sidang lanjutan perkara kasus kerumunan dan tes swab Habib Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (30/3/2021). Pengamanan diperketat pasca-penangkapan beberapa terduga teroris di Jakarta Timur dan Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebut sebanyak 1.194 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan jalannya persidangan nanti.
"Ada 1.194 personel pengamanan," kata Yusri saat dikonfirmasi.
Saat ini, kata Yusri, pihaknya juga akan memasang barikade kawat berduri di sekitar Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sehingga, tidak semua orang mudah berlalu-lalang masuk area pengadilan.
Baca Juga: Bicara Terorisme, Ade Armando Seret Nama Habib Rizieq hingga Amin Rais
"Sekarang kita pasang kawat barikade di situ, jadi kita sortir yang ada di sana," bebernya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan empat terduga teroris di Bekasi dan Jakarta Timur. Beberapa atribut Front Pembela Islam (FPI) hingga poster wajah Habib Rizieq disita sebagai barang bukti penangkapan.
Ketiga terduga teroris di antaranya ditangkap di Desa Sukasari, Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka, yakni ZA (37), BS (43), dan AJ (46).
Sedangkan, satu terduga teroris lainnya berinisial HH alias Husein Hasny ditangkap di Condet, Jakarta Timur. Dia diduga merupakan eks Wakil Ketua Bidang Jihad FPI.
Dari dua lokasi penangkapan terduga teroris itu, Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan lima bom aktif. Bom tersebut menggunakan bahan dasar peledak TATP (triaceton triperoxide) atau bisa dikenal dengan nama The Mother of Satan.
Baca Juga: Kembali Digelar Hari Ini, Sidang Habib Rizieq akan Disiarkan Langsung
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut Husein memiliki peran yang penting. Salah satunya menjadi donatur perakitan bom terhadap tiga teroris yang ditangkap di Desa Sukasari, Cibarusah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepad tiga tersangka lainnya," ungkap Fadil dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Kekinian, penyidik Densus 88 Antiteror masih mendalami ada atau tidaknya keterlibatan terduga teroris ini dengan organisasi FPI dan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.