AHY Tantang Moeldoko: Beranikah Anda Akui Tertipu Makelar Politik?

Senin, 29 Maret 2021 | 20:06 WIB
AHY Tantang Moeldoko: Beranikah Anda Akui Tertipu Makelar Politik?
Kolase foto Agus Harimurti Yudhoyono dan Moeldoko (Suara.com/Angga/ANTARA/Endi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono merasa heran dengan sikap Kepala Staf Presiden Moeldoko yang menerima dan bersedia didaulat menjadi ketua umum Partai Demokrat lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Padahal, diakui AHY KLB itu tidak sah.

Bahkan menurut AHY, Moeldoko seharusnya mengakui bahwa dirinya telah tertipu oleh segerombolan mantan kader yang menginisiasi pelaksanaan KLB. Sementara di sisi lain, AHY menganggap gerombolan tersebut justru sedang melakukan perbuatan melawan hukum.

AHY lantas menyoroti Moeldoko dan kubunya yang ia nilai selalu menyampaikan pernyataan penuh kebohongan dan fitnah. Karena itu AHY menantang Moeldoko untuk berani mengakui bahwa dirinya sudah tertipu.

"Di sisi lain, jika KSP Moeldoko menyangkal kebohongan kebohongannya itu maka ia harus mengakui bahwa ia telah tertipu oleh para makelar politik. Pertanyaannya, beranikah KSP Moeldoko mengakui hal ini? Mengakui pernah ataupun tertipu oleh para makelar politik," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (29/3/2021).

Baca Juga: Isu Puan dan Moeldoko Maju 2024, Harahap: Mau Dibegal Juga?

AHY sebelumnya mengatakan bahwa sikap dan pernyataan Moeldoko selalu berisi kebohongan. Kebohongan yang terus tercipta dikatakan AHY tidak terlepas dari kebohongan yang sejak awal disampaikan.

"Jangan sampai karena merasa terpojok oleh perbuatannya sendiri dan juga terperangkap atas kebohongan awal bahwa dia tidak terlibat dalam gerakan pendongkelan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, kemudian ke depan KSP Moeldoko dengan pengikut-pengikutnya memproduksi lagi kebohongan-kebohongan baru. Menjadi mesin yang memproduksi fitnah, hoaks dan adu domba," tutur AHY.

AHY menyayangkan sikap dan pernyataan Moeldoko yang ia nilai selalu penuh dengan kebohongan.

Padahal, AHY sempat menaruh harapan Moeldoko mengeluarkan pernyataan bernas, usai tidak muncul sejak dirinya didaulat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang.

"Kami pikir setelah lebih tiga minggu tak bersuara KSP Moeldoko akan mengeluarkan argumen yang bernas, ternyata cuma pernyataan bohong lagi dan bohong lagi. Bahkan seolah menghasut dengan pernyataan soal pertentangan ideologi," kata AHY.

Baca Juga: Kutuk Aksi Terorisme, Moeldoko Akui Endus Ideologi Jahat di Tubuh Parpol

AHY mengatakan kebohongan kubu Moeldoko bukan lagi ha yang baru. Ia beruhar kebohongan Moeldoko sudah terjadi bahkan sejak awal, mencuatnya isu kudeta Partai Demokrat.

"Seluruh kader Partai Demokrat yakin bahwa KSP Moeldoko tak peduli etika dan nilai moral yang kita pedomani sebagai bangsa beradab. Apalagi nilai etika keperwiraan dan keprajuritan," kata AHY.

Sebelumnya, AHY memandang Moeldoko saat ini tengah mencari pembenaran atas kebohongan yang terus ia lakukan bersama kubu versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang.

Pencarian pembenaran itu, kata AHY gencar dilakukan mulai dari konferensi pers kubu KLB di Hambalamg Bogor hingga terbaru, yakni pernyataan Moeldoko soal adanya pertarungan ideologis di Partai Demokrat.

"Kami berkesimpulan upaya KSP Moeldoko dan kubunya untuk membangun citra buruk Partai Demokrat bertujuan agar KSP Meoldoko mendapatkan pembenaran untuk tampil sebagai penyelamat. Ini adalah lagu lama dan mudah ditebak dan makin menunjukan KSP Moeldoko dan gerombolannya tidak punya alasan fundamental dan telah keluar dari akal sehat," tutur AHY.

AHY berujar bahwa kubu Moeldoko juga sedang berupaya mendegradasi Partai Demokrat dengan mengangkat isu kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang. Padahal, menurut AHY isu itu dimunculkan dampak dari kubu Moeldoko yang tidak mampu menunjukak legalitas penyelenggaraan dan hasil KLB Deli Serdang.

"Kubu KSP Meldoko tidak mampu menunjukan legalitas penyelenggaraan KLB, yang nyata-nyata perbuatan melawan hukum. Kedua ada upaya KSP Moeldoko untuk mendiskreditkan Partai Demokrat dengan isu pertentangan ideologi menuju Pemilu 2024," ujar AHY.

"Kami semua bertanya, pertentangan ideologi seperti apa yang KSP Moeldoko maksudkan?" kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI