Laksamana Malahayati, Panglima Wanita Pertama Dunia Pimpin Prajurit Janda

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 29 Maret 2021 | 17:13 WIB
Laksamana Malahayati, Panglima Wanita Pertama Dunia Pimpin Prajurit Janda
Lukisan Keumalahayati atau Laksamana Malahati di Museum Maritim (Museum Bahari). [Museum Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emansipasi perempuan di Indonesia kerap hanya identik dengan Raden Ajeng Kartini. Tapi tahukah Anda bahwa ada Laksamana Malahayati yang juga berjuang mengusir penjajah bersama para prajurit janda. Simak profil Laksamana Malahayati berikut ini.

Laksamana Malahayati, pahlawan asal Aceh. Tak cuma Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia, Aceh juga punya Malahayati, perempuan pertama dunia yang tercatat bergelar laksamana. Armada lautnya diberi nama Inong Balle.

Inong berarti wanita dan Balle dalam bahasa Aceh berarti janda. Dia memimpin perang dengan prajurit para janda Aceh yang suaminya gugur di pertempuran Selat Malaka.

Profil Laksamana Malayahati

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Malahayati merupakan keturunan Laksamana Mahmud Syah.

Kakeknya bernama Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin yang memerintah Kasultanan Aceh Darussalam sekitar 1530-1539. Ayah dan kakeknya merupakan laksamana angkatan laut pada waktu. Jiwa kesatria laut diwarisi Laksamana Malahayati dari orang tuanya.

Beruntung, Malahayati diberi kebebasan menentukan pendidikan formal. Dia kemudian memilih akademi angkatan bersenjata milik kesultanan bernama Mahad Baitul Maqdis. Akademi tersebut terdiri dari angkatan darat dan angkatan laut.

Di situ kemampuan militer Malahayati terasah hingga meraih gelar Laksamana. Di sekolah itulah, ia bertemu dengan Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief yang kemudian menjadi suaminya.

Perjuangan Laksamana Malahayati

Baca Juga: Sopir Paket jadi Pahlawan, Tangkap Bocah 2 Tahun yang Jatuh dari Lantai 12

Perjuangan Laksamana Malahayati dimulai saat terjadi perang di perairan Selat Malaka. Meski dimenangkan pasukan Kesultanan Aceh, pertempuran itu turut menewaskan Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief. Dari sana, Malahayati bertekad meneruskan perjuangan sang suami. Dia meminta Sultan Al Makammil membentuk armada yang beranggotakan para janda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI