Turki Sita Kitab Suci Taurat Bertinta Emas yang Ditulis Sebelum Era Yesus

Senin, 29 Maret 2021 | 14:55 WIB
Turki Sita Kitab Suci Taurat Bertinta Emas yang Ditulis Sebelum Era Yesus
Kitab Taurat kuno yang disita pihak berwenang Turki.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Turki menyita kitab Taurat atau Torah yang diperkirakan ditulis pada 2000 - 25000 tahun silam, atau sebelum kelahiran Yesus Kristus.

Taurat yang ditulis tangan memakai tinta emas itu, ditemukan di provinsi Samsun, Jumat (26/3) pekan lalu.

Menyadur Jerrusalem Post, Senin (29/3/2021) penyitaan tersebut dilakukan tim polisi setelah menghentikan dua mobil yang mencurigakan.

Manuskrip Taurat itu tersimpan dalam tas yang diletakkan di bagasi mobil, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Belanda Dipecundangi Turki, Frank de Boer Sebut Tim Oranye Kurang Akal

Dalam sebuah video, polisi terlihat menggeledah sejumlah tas di bagasi mobil yang ditahan. Kitab kuno itu hanya dibungkus dalam kantong plastik dan disimpan di dalam tas.

Polisi kemudian terlihat mengeluarkan Taurat bertinta emas dari kantong plastik, sebelum mengeluarkannya dari pelindung kuno.

"Lima orang ditangkap," sumber itu menambahkan. Insiden itu terjadi tak lama setelah gulungan Alkitab bertanggal sama juga ditemukan oleh petugas.

Dikutip Sputnik News, Turki dikenal aktif melakukan operasi pada pasar gelap artefak keagamaan kuno. Tahun lalu, polisi menyita Alkitab Ibrani senilai sekitar 1 juta dolar atau setara Rp 14,4 miliar.

Alkitab itu dilaporkan hasil curian dari sebuah museum di Suriah dan diselundupkan ke Turki. Pada 2018, pasukan keamanan di Turki menyita Alkitab Ibrani lainnya.

Baca Juga: Klasemen Sementara Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa: Belanda Merosot

Di lain sisi, pejabat Suriah berulang kali menuduh Turki dan negara Barat menolak untuk bekerja sama dalam pengembalian artefak hasil curian yang diselundupkan.

Para oleh para "jihadis" mengambil artefak itu dan menyeludupkannya ke luar negeri selama konflik sipil sepuluh tahun di negara itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI