Kekerasan Rasial Meningkat, China Peringatkan Warganya di AS Agar Waspada

Senin, 29 Maret 2021 | 14:16 WIB
Kekerasan Rasial Meningkat, China Peringatkan Warganya di AS Agar Waspada
Joe Biden dan Xi Jinping. (ANTARA/HO-China Daily/mii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsulat Jenderal China di New York memperingatkan warganya untuk lebih waspada terhadap kejahatan rasial anti-Asia yang kasusnya sedang melonjak drastis.

"Pencemaran nama baik politisi AS terhadap China sebagai penyebab Covid-19 dan memburuknya hubungan bilateral berperan dalam lonjakan diskriminasi," kata para ahli.

Menyadur Global Times Senin (29/03) kini ada tren tantangan di media sosial yang muncul seiring bertambahnya diskriminasi rasial terhadap warga Asia di AS, yaitu 'Slap an Asian' challenge.

Tantangan ini marak terjadi di San Francisco dengan aksi menampar orang Asia di atas transportasi umum.

Baca Juga: Pemerintah Laporkan Serangan Rasialis pada 2 WNI ke Wali Kota Philadelphia

ABC7 News melaporkan pada hari Sabtu, polisi di Bay Area mengatakan mereka telah mengeluarkan peringatan atas insiden tersebut, sambil mencatat bahwa mereka belum mendengar laporan tentang hal ini terjadi.

Ilustrasi kekerasan di lembaga pendidikan. (shutterstock)
Ilustrasi kekerasan terhadap orang Asia di AS. (shutterstock)

Seorang warga Tionghoa-Amerika yang tinggal di New York berkata pada Global Times bahwa ia kerap mejadi korban.

"Saya telah menjadi sasaran ejekan rasis dari orang-orang di sini di AS yang, sebagian besar berkat upaya Trump untuk mengalihkan tanggung jawab, menyalahkan China atas pandemi Covid-19," katanya.

"Orang Asia biasanya tidak melawan karena tidak ada dalam budaya kami untuk melakukannya. Kami lebih suka mengabaikannya dan berharap itu hilang begitu saja, karena di masa lalu, jika kami memprotes, itu [protes] biasanya ditutup oleh pemerintah," lanjutnya.

Wakil direktur dari Institut Studi Amerika di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Yuan Zheng mengatakan orang Asia-Amerika jadi kelompok minoritas yang diperlakukan paling buruk dan paling 'tidak terlihat' di AS.

Baca Juga: Dua Remaja WNI di Amerika Serikat Diserang Kelompok Rasis di Stasiun Kereta

"Karena tidak ada preferensi kebijakan terhadap mereka seperti orang Afrika-Amerika, tetapi diskriminasi tidak berkurang," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI