Gabung ke JAD, Pasutri Bomber Gereja Makassar Pernah Beraksi di Filipina

Senin, 29 Maret 2021 | 13:10 WIB
Gabung ke JAD, Pasutri Bomber Gereja Makassar Pernah Beraksi di Filipina
L dan istrinya, YSF sebelum beraksi meledakan diri di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pelaku bom bunuh diri yang melancarkan aksi amaliyah di gerbang masuk gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) ternyata pasangan suami istri. Keduanya disebut baru meningkah enam bulan lalu.

Fakta itu diungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Senin (29/3/2021). 

"Betul pelaku pasangam suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo.

Argo menjelaskan, identitas kedua pelaku bom bunuh diri tersebut telah diketahui. Pelaku laki-laki berinisial L dan perempuan berinisial YSF, berprofesi sebagai pekerja swasta.

Baca Juga: Cegah Teror di Jakarta, Jemaat Gereja Dilarang Bawa Motor saat Jumat Agung

"Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya," ujar Argo.

Menurut Argo, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya. Termasuk rumah tempat tinggal pelaku.

"Kami tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dan kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," kata Argo.

Argo menambahkan, pelaku merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

"Pelaku berafiliasi dengan JAD," ujar Argo.

Baca Juga: Ini Jenis Bom yang Digunakan Bomber di Gereja Katedral Makassar

Peristiwa bom bunuh diri terjadi Minggu (28/3) sekitar pukul 10.20 WITA bertempat di gerbang depan Gereja Katerdal Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pengeboman dilakukan dua orang pelaku, datang ke gereja menggunakan sepeda motor matik dengan nomor polisi DD 5894 MD.

Akibat peristiwa tersebut, kedua pelaku meninggal dunia di tempat, dan korban luka dari masyarakat umum serta sekuriti gereja.

Hingga kini korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang, 13 diantaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam.

"Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang, 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," kata Argo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI