Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji

Senin, 29 Maret 2021 | 12:34 WIB
Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji
Ilustrasi--- Seorang penyintas duduk di samping tenda di sebuah kamp pengungsian korban Badai Siklon Idai di Beira, Mozambik, Selasa (26/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings/wsj.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebuah kapal yang meninggalkan Afungi pada hari Sabtu mendarat di ibu kota provinsi Pemba sekitar tengah hari, menurut polisi yang berpatroli di pelabuhan kota. Polisi melaporkan, ada sekitar 1.400 orang di dalam kapal tersebut.

Dalam laporan berita Mozambik, warga juga disebut banyak yang lari ke hutan tropis di sekitar kota untuk menghindari kekerasan. Sementara ratusan pekerja asing dari Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berkumpul di hotel-hotel yang dengan cepat menjadi sasaran serangan para pemberontak.

"Pasukan pertahanan dan keamanan mencatat hilangnya tujuh nyawa dari sekelompok warga yang meninggalkan hotel Amarula dalam konvoi yang disergap oleh teroris," kata Saranga.

Ia menyebutkan, dalam tiga hari terakhir, pasukan pemerintah telah memprioritaskan penyelamatan kepada ratusan penduduk, warga negara, dan warga negara asing. Pasukan keamanan disebut saat ini sedang berusaha untuk "menghilangkan beberapa kantong perlawanan".

Respons Internasional

Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen Inggris untuk Afrika, James Duddridge, mengatakan, pemerintah telah menghubungi warga Inggris di daerah tersebut untuk memberikan dukungan.

Ia juga menambahkan bahwa Inggris mengutuk keras peristiwa yang terjadi di pusat proyek gas raksasa tersebut.

“Inggris dengan sepenuh hati mengutuk kekerasan yang mengerikan di Cabo Delgado. Itu harus dihentikan. Kami berdiri bersama rakyat di Mozambik melawan teror," kata James Duddridge.

Selain Inggris, Kedutaan Besar Amerika Serikat juga turut mengutuk peristiwa keji yang menewaskan puluhan orang tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa Amerika akan terus memantau situasi mengerikan yang terjadi di Palma.

Baca Juga: RI Lakukan Perjanjian Dagang dengan Mozambik, Ini Sederet Keuntungannya

(Maulida Balqis)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI