Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji

Senin, 29 Maret 2021 | 12:34 WIB
Puluhan Warga Mozambik Dibunuh Kelompok Militan, Ditembaki Secara Keji
Ilustrasi--- Seorang penyintas duduk di samping tenda di sebuah kamp pengungsian korban Badai Siklon Idai di Beira, Mozambik, Selasa (26/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings/wsj.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan warga sipil Mozambik dilaporkan tewas dalam serangan yang terjadi di kota utara Palma, Minggu (28/3/2021).

Melansir Aljazeera, Juru bicara Kementerian Pertahanan, Omar Saranga, mengatakan bahwa ratusan orang lainnya sudah diselamatkan dari lokasi kejadian.

"Sekelompok teroris menyelinap ke... Palma dan melancarkan aksi yang mengakibatkan pembunuhan secara pengecut terhadap puluhan orang yang tak berdaya," kata Omar Saranga, seperti dikutip dari Aljazeera, Senin (29/3/2021).

Belum dapat dipastikan berapa jumlah warga yang terluka maupun terbunuh akibat penyerangan yang terjadi sejak Rabu tersebut. Sebagian besar akses komunikasi dengan Palma dikabarkan terputus.

Baca Juga: RI Lakukan Perjanjian Dagang dengan Mozambik, Ini Sederet Keuntungannya

Gunakan Kapal untuk Selamatkan Diri

Kota dengan penduduk sekitar 75.000 orang di pesisir Samudera Hindia Mozambik ini telah diserang militan terkait dengan kelompok pemberontak al-Shabab, sejak Rabu (24/3/2021) sore.

Human Rights Watch menyebutkan, para militan itu tanpa pandang bulu menembaki warga sipil di rumah mereka serta di jalanan.

Para saksi menggambarkan situasi di hari itu dengan banyaknya warga yang bersembunyi sambil menunggu untuk diselamatkan dengan perahu, di pantai yang dipenuhi oleh tubuh tanpa kepala.

Situs lalu lintas laut menunjukkan serangkaian kapal di sekitar Palma dan pelabuhan Pemba digunakan oleh warga yang mencoba melarikan diri dari pengepungan, baik dengan menggunakan kapal kargo, kapal penumpang, kapal tunda, maupun kapal rekreasi.

Baca Juga: Hari Ini, Bareskrim Bareng Densus Ekspose Dugaan Aliran Dana FPI ke Teroris

“Laporan awal menunjukkan bahwa penduduk sipil telah melarikan diri dari Palma ke segala arah, beberapa sampai ke Tanzania, sementara yang lain bergerak ke selatan di Cabo Delgado ke daerah-daerah seperti distrik Nangade, Mueda dan Pemba,” kata Laura Tomm-Bonde, dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, Minggu pagi.

Sebuah kapal yang meninggalkan Afungi pada hari Sabtu mendarat di ibu kota provinsi Pemba sekitar tengah hari, menurut polisi yang berpatroli di pelabuhan kota. Polisi melaporkan, ada sekitar 1.400 orang di dalam kapal tersebut.

Dalam laporan berita Mozambik, warga juga disebut banyak yang lari ke hutan tropis di sekitar kota untuk menghindari kekerasan. Sementara ratusan pekerja asing dari Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis berkumpul di hotel-hotel yang dengan cepat menjadi sasaran serangan para pemberontak.

"Pasukan pertahanan dan keamanan mencatat hilangnya tujuh nyawa dari sekelompok warga yang meninggalkan hotel Amarula dalam konvoi yang disergap oleh teroris," kata Saranga.

Ia menyebutkan, dalam tiga hari terakhir, pasukan pemerintah telah memprioritaskan penyelamatan kepada ratusan penduduk, warga negara, dan warga negara asing. Pasukan keamanan disebut saat ini sedang berusaha untuk "menghilangkan beberapa kantong perlawanan".

Respons Internasional

Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen Inggris untuk Afrika, James Duddridge, mengatakan, pemerintah telah menghubungi warga Inggris di daerah tersebut untuk memberikan dukungan.

Ia juga menambahkan bahwa Inggris mengutuk keras peristiwa yang terjadi di pusat proyek gas raksasa tersebut.

“Inggris dengan sepenuh hati mengutuk kekerasan yang mengerikan di Cabo Delgado. Itu harus dihentikan. Kami berdiri bersama rakyat di Mozambik melawan teror," kata James Duddridge.

Selain Inggris, Kedutaan Besar Amerika Serikat juga turut mengutuk peristiwa keji yang menewaskan puluhan orang tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa Amerika akan terus memantau situasi mengerikan yang terjadi di Palma.

(Maulida Balqis)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI