Cegah Teror di Jakarta, Jemaat Gereja Dilarang Bawa Motor saat Jumat Agung

Senin, 29 Maret 2021 | 10:33 WIB
Cegah Teror di Jakarta, Jemaat Gereja Dilarang Bawa Motor saat Jumat Agung
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi usai memimpin apel pasukan di Monas. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi mengklaim bakal meningkatkan keamanan di sejumlah tempat ibadah, khususnya di gereja-gereja di wilayahnya.

Hal itu Hengki guna mengantisipasi aksi teror bom seperti yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, kemarin. Pengamanan yang dilakukan jelang perayaaan Jumat Agung pada 2 April 2021 mendatang. 

"Intinya merupakan upaya preventif dalam menciptakan rasa aman di masyarakat. Di sini bersama TNI,  pagi ini kami  juga melaksanakan langkah pasca terjadinya peledakan bom di Makassar," kata Hengki saat apel sinergitas dengan TNI di kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin (29/3/2021). 

Hengki menjelaskan pihaknya telah  mempelajari motif aksi terorisme yang terjadi di Makassar, hal itu dimaksudkan untuk menentukan sistem keamanan di sejumlah rumah ibadah, khususnya di gereja. 

Baca Juga: Ini Jenis Bom yang Digunakan Bomber di Gereja Katedral Makassar

"Sekarang kami pelajari betul tentang modus-modusnya yang dilaksanakan oleh pelaku teror ini, sehingga kegiatan-kegiatan khususnya tempat ibadah gereja, kami  akan adakan screening and gray yang ketat," ujar Hengki. 

"Artinya bagaimana itu pintu masuk bagi jemaat tidak boleh ada motor yang lewat sana, nanti ada SOP ketentuan yang akan kami  atur," sambungnya. 

Lebih lanjut Hengki mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI bakal menempatkan sejumlah personel di tempat-tempat ibadah, khususnya gereja. 

"Kami menerapkan body sistem terhadap anggota, baik TNI dan Polri. Nanti di depan tempat-tempat ibadah khususnya gereja yang melaksanakan Misa akan kami tempatkan untuk sementara di sana," ujarnya. 

Selain meningkatkan keamanan, pihak kepolisian Jakarta Pusat juga menjalin komunikasi dengan para tokoh agama. 

Baca Juga: Ketua Kerawam dan HAK Keuskupan Tanjungkarang Kecam Bom di Gereja Katedral

"Kami mendekati daripada tokoh-tokoh agama, supaya mendekatkan. Kami sama-sama menjaga keamanan, ketertiban Jakarta Pusat, tindakan preventif kami  laksanakan upaya-upayanya, intinya untuk memberikan rasa aman di masyarakat," kata dia. 

Sebelumnya, terjadi ledakan bom di Gereja Katedral Makassar di pertigaan Jalan RA Kartini Makassar, dan dekat Lapangan Karebosi, pada Minggu (28/3) pagi. Pada saat ledakan terjadi, umat di dalam gereja baru saja selesai melaksanakan Misa Minggu Palma. 

Dilaporkan ada puluhan orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di 3 rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya. 

Polisi mengatakan pelaku terdiri dari dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor dan ingin menerobos masuk ke dalam gereja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI