Rusia Mesra dengan Myanmar ketika Negara Lain Kecam Kekerasan Junta Militer

Senin, 29 Maret 2021 | 08:40 WIB
Rusia Mesra dengan Myanmar ketika Negara Lain Kecam Kekerasan Junta Militer
Aleksandr Fomin menerima medali dari Jenderal Senior Min Aung Hlaing, 26 Maret. (AFP via RFERL)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Aleksandr Fomin menghadiri parade militer Hari Angkatan Bersenjata setelah bertemu dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Menyadur Radio Free Europe Radio Liberty Minggu (28/03), Rusia menawarkan dukungan untuk rezim militer selama pertemuan tanggal 26 Maret. Ia menyebut Myanmar sebagai sekutu andal dan mitra strategis Rusia di Asia, 

Hubungan pertahanan antara Rusia dan Myanmar telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, dengan memberikan pelatihan dan penjualan senjata.

"Federasi Rusia berkomitmen pada strategi yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara kedua negara," kata Fomin yang dikutip Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: Hari Paling Mematikan Sejak Kudeta Militer Myanmar

Fomin mengatakan kunjungannya ke Myanmar adalah balasan setelah Min Aung Hlaing menghadiri parade Rusia memperingati 75 tahun kemenangan dalam Perang Dunia II tahun lalu.

Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing. (AFP)
Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing. (AFP)

Hari Angkatan Bersenjata di Myanmar memperingati dimulainya perlawanan militer terhadap pendudukan Jepang pada tahun 1945. Dari delapan negara, hanya Rusia yang mengirim seorang menteri untuk menghadiri parade itu.

Tujuh negara lainnya adalah China, India, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Laos, dan Thailand di mana semuanya hanya mengirim perwakilan negara.

Militer Myanmar melakukan kudeta pada 1 Februari 2021 dengan menggulingkan pemerintah terpilih dari pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi. Ia ditahan bersama dengan tokoh-tokoh lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi.

Para pemimpin junta mengatakan pemilihan November lalu, yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi secara mutlak, adalah penipuan.

Baca Juga: Hari Angkatan Bersenjata Myanmar, Belasan Demonstran Ditembak Mati

Protes yang meluas terhadap junta telah ditanggapi dengan tindakan keras, dengan lebih dari 2.600 orang ditangkap dan kekerasan terbaru diatur untuk membuat jumlah kematian menjadi lebih dari 400 sejak kudeta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI