Suara.com - Nama tiga ruas jalan dan sebuah bukit di London Timur rencananya akan diganti dengan sesuatu yang baru, yang mencerminkan dukungan bagi rakyat Uighur, Tibet dan Hong Kong.
Menyadur Standard Minggu (28/03), Dewan Kota Tower Hamlets mengusulkan nama baru Tiananmen Square, Uyghur Court, Hong Kong Road dan Tibet Hill.
Hampir 700 email dikirim ke balai kota untuk mendukung proposal tersebut. Badan amal Free Tibet mengatakan hal ini sebagai "bentuk solidaritas yang kuat untuk mereka yang tidak diberi kebebasan".
Tahun 2018, China membeli bekas gedung Royal Mint di seberang Tower of London seharga £ 250 juta atau nyaris Rp 5 triliun dan berencana membangun kedutaan Eropa terbesarnya di sana.
Baca Juga: Masih Tampung Aplikasi China Mendiskriminasi Uighur, Apple Dikritik
Belakangan, tindakan keras China di Hong Kong dan penganiayaan yang dilaporkan terhadap Muslim Uighur menyebabkan penentangan terhadap rencana pembangunan kedutaannya di Tower Hamlets.
Lokasi ini juga terkenal karena memiliki salah satu populasi Muslim terbesar di Inggris. Aktivis Tibet telah melobi dewan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Anggota dewan Rabina Khan, yang mengusulkan mosi tersebut pekan lalu, mengatakan lokasi kedutaan berada di ujung Cable Street, yang telah menjadi simbol anti-rasisme setelah penduduk East End menghentikan pawai fasis melalui Stepney pada tahun 1936.
"Tower Hamlets memiliki sejarah unik dalam menyambut orang, jelas Rabina Khan.
"Sementara kami menyambut baik usulan relokasi kedutaan besar China, kami juga menentang pelanggaran hak asasi manusia."
Baca Juga: Kecam Isu Kerja Paksa Uighur, H&M Diboikot Tiongkok dan Ditinggalkan Artis
Dewan Tower Hamlets mengatakan menyambut baik relokasi kedutaan China dari West End tetapi "kita harus terus menjelaskan di mana standar dan prinsip kita sendiri berlaku".
"Kami tidak akan menahan diri untuk mengungkapkan pandangan dewan, atas nama komunitas kami, atau menegaskan dukungan kami untuk kebebasan dan keragaman wilayah kami."