Malam Nisfu Syaban: Pengertian, Doa, Amalan, dan Keistimewaannya

Farah Nabilla
Malam Nisfu Syaban: Pengertian, Doa, Amalan, dan Keistimewaannya
Ilustrasi Malam Nisfu Syaban (Pixabay).

Simak pengertian malam Nisfu Syaban beserta doa, amalan dan keistimewaannya berikut ini.

Suara.com - Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam ini tanggal 28 Maret 2021. Lantas sebenarnya apa itu malam Nisfu Syaban dan apa pula keistimewaannya? 

Syaban merupakan salah satu bulan dalam kalender Islam yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Pada bulan Syaban ini seluruh amalan manusia diangkat kepada Allah SWT. 

Simak pengertian tentang malam Nisfu Syaban berikut ini agar kita semakin paham rangkaian ibadah Nisfu Syaban yang kita jalankan.

Apa itu Malam Nisfu Syaban?

Baca Juga: Nisfu Syaban Sudah Lewat, Mau Ganti Puasa Ramadan Tahun Lalu Masih Boleh atau Tidak?

Dari 30 malam di bulan Syaban, terdapat satu malam yang mendapat kekhususan dan keistimewaan, yaitu malam Nisfu Syaban. Nisfu artinya pertengahan, sehingga Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban.

Sebagian umat Islam memperingati malam Nisfu Syaban sebagai malam diubahnya arah kiblat dari semula Masjidil Aqsha menuju Masjidil Haram. 

Di malam ini Allah mengawasi hamba-Nya yang mendirikan sholat malam atau qiyamul lail. Sedangkan sebagian ulama salaf mengerjakan sholat Sunnah di malam Nisfu Syaban yang disebut dengan sholat Al khair atau sholat kebaikan. 

Menurut riwayat Al Hasan, para sahabat Nabi pernah menyampaikan kepadanya apa saja keutamaan sholat Nisfu Syaban. "Barang siapa yang mendirikan sholat sunah di malam Nisfu Syaban, maka Allah SWT akan memandangnya sebanyak 70 kali, dan setiap pandangan Allah akan mengabulkan 70 kebutuhannya. Adapun pandangan paling dekat adalah memberikan pengampunan,"

Doa Malam Nisfu Syaban

Baca Juga: Bolehkah Puasa Sunnah dan Qadha Ramadhan Setelah Nisfu Syaban?

"Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin."