Bom Bunuh Diri, Moeldoko: Tindak Tanduk Mereka Tak Bisa Dikompromi

Siswanto Suara.Com
Minggu, 28 Maret 2021 | 17:56 WIB
Bom Bunuh Diri, Moeldoko: Tindak Tanduk Mereka Tak Bisa Dikompromi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengingatkan bahaya radikalisme dan mengutuk serangan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

"Terhadap tindak tanduk mereka tak bisa dikompromi. Tindakan tegas dan terukur harus diberikan. Jika dibiarkan, bukan tak mungkin mereka akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara," kata Moeldoko dalam keterangan pers, Minggu (28/3/2021).

Terbukti, pada hari ini kelompok radikal tersebut melakukan aksi bom bunuh diri.

Moeldoko yang terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam KLB Deli Serdang beberapa waktu lalu menyatakan sejak jauh hari mencium bahaya radikalisme yang disebarkan dalam ideologi berbahaya tersebut.

Baca Juga: Bom Meledak di Makassar, Gereja Katedral Jakarta Sepi, Rantis Disiagakan

Menurut Moeldoko, bahaya kelompok radikalisme dengan ideologi menyimpangnya telah mulai menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat, termasuk partai politik.

Masuknya ideologi jahat yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik, kata dia, membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran.

"Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi di Indonesia pun sudah bergeser, termasuk di dalam tubuh partai politik," kata Moeldoko.

Ia mengutarakan perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024 membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental yang dapat dikenali dan tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas 2045.

"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," kata Moeldoko.

Baca Juga: Bom di Katedral Makassar, Azis Syamsuddin: Stop Posting Peristiwa di Medsos

Kecenderungan tarikan ideologis itu juga menurut Moeldoko terlihat dalam kehidupan berpolitik di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI