Kejadian ini terjadi di Gereja Oikumene, jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Samarinda pada tanggal 16 November 2016 silam. Meski bukan merupakan bom standar yang biasa digunakan, namun pelaku melemparkan bom molotov dan meledak sebanyak tiga kali secara bergantian. Bom molotov ini melukai empat anak-anak yang merupakan jemaat gereja tersebut. Untuk pelakunya sendiri merupakan tersangka kasus teror bomb buku yang pernah terjadi di Tangerang Selatan tahun 2011.
4. Bom Di Gereja Bethel, Semarang, 2011
Keempat, teror bom juga pernah terjadi di Gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega. Bom yang meledak di area parkir gereja ini merupakan bom yang ditempelkan di salah satu mobil di area tersebut. Korban berjumlah dua orang, yang merupakan ibu dan anak yang berada pada radius ledakan bom.
5. Bom Gereja Santa Ana, 2011
Masih pada tahun yang sama, bom juga meledak di Gereja Santa Anna Duren Sawit, dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan Jatiwaringin. Kedua kejadian tersebut terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.05 WIB pada tanggal 22 Juli 2011. Pelaku diidentifikasi bernama Noor Misuari dan Asep.
Teror bom di gereja ini agaknya harus menjadi satu perhatian khusus bagi pemerintah dan aparat yang berwenang, karena menjadi indikasi bahwa sel-sel teroris masih aktif dan terus melakukan teror di berbagai daerah.
Semoga rentetan sejarah bom di gereja ini bisa jadi pengingat agar setiap orang selalu waspada dalam melakukan kegiatan. Semoga bangsa Indonesia diberikan kekuatan dan bisa kembali damai dalam keberagaman.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Minta Polisi Tangkap Aktor Intelektual Bom Makassar