Suara.com - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo mengatakan umat Katolik tidak akan terprovokasi oleh serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Saya yakin umat Katolik tidak akan terprovokasi karena teror-teror bom yang sebelumnya itu membuat umat Katolik makin dewasa. Umat tahu bahwa (teror) ini hanya untuk menakut-nakuti, untuk menghancurkan persaudaraan sejati antarumat beragama di Indonesia," kata Romo Benny.
Romo Benny mengatakan teror bom yang terjadi sebelumnya di sejumlah gereja Katolik hanyalah rangkaian aksi kejahatan yang mengatasnamakan agama sehingga umat tidak akan terpengaruh.
"Dari teror-teror di gereja seperti Yogyakarta, Surabaya, bahkan teror bom Natal dahulu itu, umat Katolik tetap bersaudara dengan umat dari agama lain," katanya.
Baca Juga: Diserang Bom, Sejarah Gereja Katedral Makassar Libatkan Peran Sultan
Sejumlah teror di gereja Katolik, seperti yang dimaksud Romo Benny, ialah serangan bom pada malam Natal pada tahun 2000, serangan di Gereja Katolik St. Lidwina Sleman Yogyakarta pada bulan Februari 2018, dan teror bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya pada bulan Mei 2018.
BPIP mengutuk keras serangan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada hari Ahad sekitar pukul 10.20 WITA, atau sesaat setelah ibadah Misa Minggu Palma.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menganalisis ledakan tersebut berdaya ledak tinggi atau high explosive.
"Serangan bom itu merupakan tindakan yang tidak beradab, tidak mencintai kehidupan. Kami yakin aparat penegak hukum dapat mengungkap motif kejahatan ini dan menangkap para pelakunya," ujar Romo Benny.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan hingga Ahad siang tercatat jumlah korban akibat serangan bom bunuh diri tersebut sebanyak 14 orang. Mereka umumnya mengalami luka di kaki, kepala, lengan, betis, paha, leher, dan wajah.
Baca Juga: Cerita Pasutri Nyaris Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral
Berdasarkan informasi yang diterima polisi, kata Argo, pelaku serangan bom bunuh diri tersebut dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor jenis matic bernomor DD 5894 MD.
Kedua pelaku tersebut berniat memasuki kawasan Gereja Katedral Makassar melalui pintu masuk di Jalan Kajaulalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. [Antara]