Suara.com - Puasa merupakan menahan diri dari makan dan minum serta berbagai hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar (subuh) sampai terbenamnya matahari (magrib). Lalu, apakah onani membatalkan puasa?
Berdasarkan pendapat dari mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hanafi, masturbasi atau onani (istimna') seorang diri hukumnya dapat membuat batal puasa.
Diketahui, masturbasi atau onani (istimna’) yaitu kondisi seseorang mengeluarkan air sperma (mani) bukan melalui berhubungan badan atau bersetubuh, baik itu dilakukan oleh laki-laki atau perempuan, yang bertujuan memenuhi hasrat seksual. Onani atau masturbasi bisa dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh, tangan, atau benda tertentu.
Hukum Onani atau Masturbasi
Onani atau masturbasi (Istimna') dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: (1) onani oleh suami-istri dan (2) onani sendirian.
Sebagian besar ulama tidak mempermasalahkan onani jika memang dilakukan bersama pasangan halal yang sah di mata hukum. Dengan catatan, tak ada masalah yang menghalangi, seperti iktikaf, haid, puasa, nifas, atau ibadah haji.
Namun, jika onani dilakukan sendirian, entah oleh laki-laki maupun perempuan, terjadi perdebatan apakah hukumnya makruh atau haram. Jika menurut ulama Mazhab Syafi’i dan Maliki, onani (istimna') jenis ini hukumnya haram.
Sedangkan menurut mazhab Hanafi, hal tersebut masih mempertimbangkan kondisi. Jadi, pada dasarnya, hukum onani (istimna') sendirian itu haram jika bertujuan untuk mengumbar syahwat. Akan tetapi, jika dikhawatirkan akan terjadi zina, maka hukumnya boleh.
Lalu, Mazhab Hambali pun sependapat dengan mazhab Hanafi. Menurut keduanya, hukum onani itu makruh jika dalam kondisi "darurat".
Baca Juga: Hukum Onani Saat Puasa, Ini Penjelasannya
Puasa Menjadi Tameng