Suara.com - Pesawat Boeing 737 PK YSC Trigana Air diduga mengalami kerusakan pada bagian mesin. Pesawat tersebut kemudian return to base atau putar balik ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/3/2021).
Mendapat laporan tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan Drektorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub sudah melakukan pengecekan ke Halim Perdanakusuma.
"Tadi ada pesawat Trigana RTB karena masalah teknis, tim kami dari DKPPU tadi sudah di Halim untuk tangani," ujar Novie saat dihubungi Suara.com, Sabtu sore.
Berdasarkan data Flight Radar, pesawat ini sempat mengudara selama 59 menit usai lepas landas dari Halim Perdanakusuma sekitar pukul 10:14 WIB.
Baca Juga: Koordinasi dengan Polri, Kemenhub Kebut Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021
Insiden ini merupakan kejadian kedua yang dialami maskapai Trigana Air.
Pada Sabtu (20/3/2021) lalu, pesawat Trigana Air tergelincir di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Saat itu Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna mengatakan, penyebab tergelincirnya pesawat Trigana Air di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, karena gagal landing. Pasalnya, ada salah satu mesin pesawat yang mati.
Atas hal itulah pesawat yang hendak terbang menuju Makassar, Sulawesi Selatan itu terpaksa kembali ke landasan pacu. Namun, kemudian pesawat diarahkan ke bagian rumput supaya tidak mengakibatkan dampak terlalu parah.
"Jadi engine satu mati, engine nomor 2 mati kemudian landing, gagal. Sudah, akhirnya dimasukan ke run away street di rumput. Jadi kondisinya tidak di landasan pacu. Pas landing di landasan pacu tapi kemudian diharapkan ke arah rumput supaya tidak terjadi sesuatu," kata Nandang saat dikonfirmasi.
Baca Juga: KNKT Ungkap Penyebab Tergelincirnya Trigana Air di Halim Perdanakusuma