Tolak Kunjungan PM Narendra Modi, Empat Demonstran di Bangladesh Tewas

Sabtu, 27 Maret 2021 | 16:03 WIB
Tolak Kunjungan PM Narendra Modi, Empat Demonstran di Bangladesh Tewas
Perdana menteri India Narendra Modi. [AFP/Dibyangshu Sarkar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setidaknya empat orang tewas di kota Chittagong Bangladesh pada hari Jumat (26/3) saat ikut aksi demonstrasi menolak kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke negara tersebut.

Menyadur Straits Times, Sabtu (27/3/2021) Kepolisian Bangladesh menembaki pengunjuk rasa selama demonstrasi menentang kunjungan Narendra Modi selama dua hari tersebut.

"Kami harus menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka saat mereka memasuki kantor polisi dan melakukan vandalisme ekstensif," kata Rafiqul Islam, seorang pejabat polisi Bangladesh.

Narendra Modi tiba di ibu kota Dhaka untuk berkunjung selama dua hari untuk merayakan ulang tahun ke-50 kemerdekaan Bangladesh.

Para pengunjuk rasa di Chittagong berasal dari Hefazat-e-Islam Bangladesh, sebuah kelompok Islam garis keras yang menentang kunjungan Modi, yang menurut para kritikus telah mendorong agenda pertama Hindu di India.

Ruhul Amin, administrator pemerintah Hathazari mengatakan hingga 1.500 pendukung Hefazat menyerang kantor polisi dan meneriakkan slogan anti-Modi. "Mereka menyerang kami secara tiba-tiba," katanya.

"Kami menemukan empat mayat. Mereka semua terkena peluru. Tiga di antaranya adalah siswa madrasah dan satu lagi penjahit," kata Alauddin Talukder, seorang inspektur polisi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Chittagong kepada AFP.

Dia mengatakan setidaknya empat pengunjuk rasa lainnya terluka parah, tetapi tidak mengatakan siapa yang melepaskan tembakan.

Hathazari adalah kota bagi salah satu madrasah terbesar di Bangladesh dan merupakan markas besar Hefazat, yang dibentuk pada tahun 2010 dan diyakini sebagai organisasi Islam garis keras terbesar di Bangladesh.

Baca Juga: Masih Misterius, Pengungsian Rohingya Terbakar, 15 Tewas dan 400 Hilang

Juru bicara Hefazat Mir Idris menuduh polisi "melepaskan tembakan" ke demonstran "damai" mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI