Tapak tua peradaban yang pernah berjaya pada masa sungai-sungai adalah jalan raya dan lautan gelanggangnya tersebut, kini digadang-gadang sebagai komplek percandian terluas di Asia Tenggara.
Menyilau askah sezaman, tersua catatan perjalanan I-Tsing dari Cina abad ke-7 dan Atisha abad 10-11 dari India melanglang buana pergi menjelang guru menjemput kaji ke kampur Suwarnadwipa Muarajambi.
Tak pelak pula, Muarajambi di keselarasan sungai Batang Hari adalah tempat bertemunya ilmu. Tempat para ilmuwan berjumpa muka, jumpa pikiran dan jiwa. Di sini ilmu-ilmu dari berbagai belahan dunia kawin-mawin, berkelindan.
Akan banyak kegiatan yang akan digelar dalam Festival Bangsa Samudra, mulai dari Workshop tiga aksara; Incung, Kawi, dan Lontaraq.
Kemudian ada juga Konferensi Jalur Rempah, Konferensi Nasional Bangsa Samudra, Konferensi Internasional: Sungai Urat Nadi Dunia, dan serangkaian sarasehan kebudayaan.