Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sekarang mulai terjadi embargo vaksin Covid-19 dan bisa mengganggu pengiriman vaksin ke Indonesia.
"Terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk di India, sehingga mulai terjadi embargo vaksin dan bisa mengganggu ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan, terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo," ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/3/2021).
Pemerintah akan mengantisipasi potensi gangguan pengiriman vaksin agar jangan sampai terjadi kekosongan vaksin di Indonesia.
"Memang alhamdulilah dan insyaAllah hari ini vaksinasi akan menembus 10 juta vaksinasi, dengan kecepatan harian kita mendekat 500 ribu penyuntikan per hari," kata dia.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Khawatir Stok Vaksin di Indonesia Kosong
Pemerintah Indonesia menargetkan tahun ini dapat memberikan vaksin kepada 181,5 juta penduduk.
"Sehingga diharapkan bulan Maret dan April dimana ketersediaan vaksin adalah 15 juta per bulan, kita sudah sesuai kecepatan penyuntikannya," katanya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan pemerintah sudah memesan sebanyak 426 juta dosis vaksin dari sejumlah negara. Vaksin akan Indonesia secara bertahap.
Pada Juli - Agustus, vaksin akan tiba dalam jumlah banyak: 60 sampai 70 juta dosis per bulan.
"Kita sudah booking 426 juta dosis vaksin, tapi datangnya dikit-dikit. Ini datang baru awal 7 juta, naik lagi 11 juta, dikit-dikit. Baru mungkin melimpah Juli atau Agustus baru mungkin per bulan 60-70 juta," kata Jokowi.
Baca Juga: Sindiran Menkes: Kementerian Kesehatan Kini Jadi 'Kementerian Kesakitan'
Para kepala daerah diminta mengawal distribusi vaksin dan pelaksanaannya harus dipastikan berlangsung cepat.
Hal itu dikatakan Jokowi ketika peresmian pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta.
"Saya datang ke kabuputan harus tahu, ngerti betul. Target di kabupaten A berapa yang harus divaksin? Wah sebentar pak, bupati harus ngerti, oh 182 ribu pak, jangan pakai kurang lebih kurang lebih 200 ribu pak, itu nggak ngerti berarti," kata Jokowi.
"Harus bisa, berapa yang mau divaksin? 212.300 misalnya oh detail berarti ngerti, tanya kasus harian Covid berapa 'aduh sebentar tanya ke dinkes pak', aduh ini persoalan gede yang semua harus tahu."