Suara.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjawab kritikan terkait kebijakan mengizinkan sepeda masuk gerbong Moda Raya Terpadu (MRT). Ia meyakini kebijakan itu tidak akan mengganggu.
Menurutnya masyarakat tak perlu khawatir sepeda di dalam gerbong akan mengganggu pengguna lainnya. Sebab ada ketentuannya dan tak sembarangan sepeda masuk dalam MRT.
"Kebijakan itu dibatasi jamnya, tidak pada jam-jam sibuk," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (26/3/2021).
Tak hanya itu, Politisi Gerindra ini menyebut, sepeda nonlipat hanya boleh masuk di gerbong terakhir rangkaian MRT. Gerbong lainnya dipastikan aman untuk dipenuhi pengguna yang tak membawa sepeda.
Baca Juga: Anies Bolehkan Sepeda Masuk MRT, PDIP Sebut Transportasi di Jakarta Aneh
"Jumlahnya juga sangat dibatasi," katanya.
Karena itu, Riza beranggapan kebijakan ini bisa mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat, bukan hanya pesepeda saja.
"Insya Allah kebijakan ini memberikan dukungan pada semua warga. Jadi sekali lagi, pengguna MRT tidak akan terganggu," kata dia.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperbolehkan sepeda nonlipat masuk gerbong kereta MRT. Menurutnya, kebijakan itu malah menjadi beban transportasi.
Masih menurut Gilbert, kebijakan membolehkan sepeda nonlipat masuk MRT tidak pernah ada di negara lain. Karena itu, ia merasa aneh, jika Anies malah mengizinkannya di Jakarta.
Baca Juga: Wagub DKI: Sepeda Non Lipat Boleh Masuk MRT Tapi di Gerbong Belakang
"Saya tidak pernah melihat di luar negeri sepeda masuk transportasi publik dalam kota," ujar Gilbert saat dihubungi, Jumat (26/3/2021).
Karena keputusan itu, Anies dinilai Gilbert semakin tidak konsisten dalam membuat kebijakan. Sebab mantan Mendikbud itu selama ini telah mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.
"Aneh kalau di Jakarta sepeda masuk transportasi publik. Itu bukan alat transportasi lagi, tapi beban transportasi," katanya.