Suara.com - Para pemimpin Yahudi menyerukan penyelidikan publik apakah tersangka penjahat perang Nazi dilindungi dari penuntutan karena mereka memata-matai Inggris selama Perang Dingin.
Hal itu mengemuka setelah BBC menemukan bukti bahwa tersangka kolaborator Nazi, Stanislaw Chrzanowski, kemungkinan bekerja sebagai agen dinas rahasia Inggris, MI6.
Sejumlah pejabat Jerman meyakini bahwa ia mungkin telah membunuh lebih dari 30 orang selama Perang Dunia Kedua.
Tetapi polisi Inggris mengatakan tidak memiliki cukup bukti untuk menuntutnya.
Baca Juga: Diduga Terlibat di Kamp Pembunuhan Nazi, Kakek Ini Didakwa 3.518 Tuntutan
- Kisah orang Arab yang menyelamatkan perempuan Yahudi dari Holocaust Nazi
- Kisah pasangan neo-Nazi yang menamai anaknya Adolf Hitler dan mengajarinya hormat ala Nazi
- Melindungi warga Yahudi dari Nazi, desa di Prancis mendapat warisan ' dalam jumlah besar'
Stanislaw "Stan" Chrzanowski dibesarkan di wilayah timur Polandia timur, kini menjadi bagian negara Belarus.
Dia datang ke Inggris pada tahun 1946 setelah dibawa sebagai tawanan perang dan bergabung dengan pasukan Sekutu.
Dia menetap di Birmingham dan, pada 1954, bertemu dengan seorang perempuan Inggris. Mereka menikah dan dia menjadi ayah tiri dari anaknya, John Kingston.
Kingston mencurigai ayah tirinya terlibat dalam berbagai tindak kekejaman Nazi - termasuk pembunuhan massal - terhadap orang-orang Yahudi dan orang lain di kota Slonim.
Dia menghabiskan puluhan tahun untuk mencoba membuktikan kesalahan Chrzanowski.
Baca Juga: Miris! Arkeolog Temukan Tanda Pengenal Anak-anak Dibunuh Nazi
Dia menyusun dokumen berbagai bukti, termasuk rekaman rahasia berupa percakapan dengan ayah tirinya.
'Bukti tidak cukup'
Pada 1996, Kingston pergi bersama kru film BBC ke Slonim - tempat puluhan ribu orang Yahudi dibantai selama pendudukan Nazi antara 1941 dan 1944.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepadanya bahwa mereka melihat Chrzanowski membunuh orang-orang ketika dia bekerja untuk organisasi pembantu polisi Nazi.
Polisi Inggris yang menyelidiki tersangka penjahat perang pada 1980-an dan 90-an mewawancarainya, tetapi tidak ada dakwaan yang diajukan.
Chrzanowski selalu membantah sebagai penjahat perang.
Dia meninggal pada Oktober 2017, pada usia 96 tahun. John Kingston meninggal enam bulan kemudian, pada usia 74.
Sebelum Kingston meninggal, dia mengizinkan wartawan BBC, Nick Southall, mengakses ke semua dokumen miliknya, foto-foto dan rekaman rahasianya.
Semenjak saat itu BBC telah menemukan bukti untuk mendukung klaim Kingston.
Bukti-bukti itu juga mengungkapkan cuplikan berita dari tahun 1950-an yang menunjukkan Chrzanowski berada di kamp pengungsi Marienfelde di Berlin - sarang kegiatan mata-mata yang terkenal - selama Perang Dingin.
Empat pria lain yang berfoto dengannya selama Perang Dunia II juga muncul dalam rekaman yang sama. Penyelidikan BBC terus mencoba untuk mengkonfirmasi nama mereka.
Para ahli intelijen meyakini Chrzanowski kemungkinan besar bekerja di sana sebagai dinas rahasia Inggris, dan ini pada akhirnya bisa menjadi alasan mengapa dia tidak pernah melihat adanya keadilan dalam penyelesaian kasus ini di Inggris.
'Ditutupi-tutupi dalam waktu lama'
Pakar intelijen dan keamanan Dr Stephen Dorril berpikir bahwa Chrzanowski, yang fasih dalam empat bahasa, kemungkinan besar telah direkrut oleh MI6 untuk bekerja di kamp tersebut.
"Hal ini cocok dengan polanya," katanya. "Ini pasti dilakukan MI6. Mereka mencari orang-orang yang mau bekerja untuk mereka, yang memiliki pengetahuan tentang bidang-bidang ini."
Dorril mengatakan apabila Chrzanowski adalah kolaborator Nazi selama perang, maka Dinas Rahasia Luar negeri Inggris pasti akan tahu.
Dia mengatakan hal itu dengan merujuk pada upaya untuk menutup-nutupinya.
Profesor Anthony Glees, ahli keamanan dari Universitas Buckingham, mengatakan dinas keamanan Inggris menghancurkan puluhan ribu file pada akhir 1980-an dan awal 90-an yang "hampir pasti termasuk" detail setiap kolaborator Nazi kelahiran asing yang bekerja untuk intelijen Inggris.
'Hari gelap untuk Inggris'
Tokoh senior dalam komunitas Yahudi Inggris saat ini menyerukan diadakan penyelidikan publik.
Marie van der Zyl, presiden Dewan Deputi Yahudi Inggris mengatakan jika bukti-bukti itu benar, hal ini merupakan "hari yang sangat gelap bagi Inggris - dan untuk Yahudi Inggris".
"Yang perlu kami lakukan di sini adalah percakapan yang sangat terbuka dan jujur tentang seluruh tindakan pasca-perang Inggris," katanya kepada BBC.
Anggota parlemen konservatif Robert Halfon, wakil presiden Dewan Kepemimpinan Yahudi, mengatakan temuan itu "mengerikan dan menakutkan".
Dia mengatakan kepada BBC bahwa dia berencana memanggil komite keamanan parlemen untuk menyelidiki apakah ada penjahat perang Nazi di Inggris "yang akhirnya bekerja untuk intelijen Inggris atau organ negara lainnya".
Dia juga mengatakan setiap penyelidikan harus melihat apakah ada "sarang nyata penjahat Perang Dunia II lainnya" yang bekerja untuk Inggris.
Pemerintah Inggris tidak merespons tuduhan terhadap Chrzanowski dan MI6.
Ketika ditanya mengapa dia tidak dituntut atas kejahatan perang, mereka mengatakan bahwa kasus tersebut ditinjau oleh Crown Prosecution Service (CPS) - lembaga penuntut - pada 1990-an, tetapi tidak cukup bukti untuk melanjutkan.
CPS memiliki wewenang menuntut kasus kriminal yang telah diinvestigasi oleh polisi dan otoritas investigasi lainnya di Inggris dan Wales.
Lembaga ini mengatakan kasus tersebut tidak memiliki prospek nyata dari sebuah tuntutan hukuman.
Kepolisian London juga mengatakan bahwa kasus tersebut tidak memiliki bukti kuat.