Cerita Pemuda Malang Tega Bunuh Ayah Kandung hingga Berujung di RSJ

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 26 Maret 2021 | 06:49 WIB
Cerita Pemuda Malang Tega Bunuh Ayah Kandung hingga Berujung di RSJ
Ilustrasi garis polisi. ANTARA/HO
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tersangka kerap kali berteriak-teriak, teriak minta tolong sendiri saat malam. Kebetulan si pelaku ini sedikit mengalami gangguan kejiwaan, pernah lima kali masuk rumah sakit di Lawang," ucap Hendri.

Tidak lama berselang, tetangga sempat melihat pelaku meninggalkan rumah dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Hingga keesokan harinya, pihak keluarga Tamin mulai khawatir karena korban belum pulang ke rumah.

Kemudian, kerabat Tamin mendatangi rumah tempat tinggal pelaku, dan memanggil korban. Namun, korban tidak memberikan jawaban, sehingga kerabat tersebut masuk ke dalam rumah melalui pintu garasi yang tidak terkunci.

"Di dalam sudah ditemukan mayat dengan penuh bekas luka bacok cukup parah, ada banyak darah di mana-mana," tutur Hendri.

Berdasarkan pengakuan tersangka, Tamin dinilai sering tidak bisa memenuhi permintaan korban. Selain meminta uang sebesar Rp 3 juta, tersangka juga sempat meminta sang ayah untuk membelikan sebuah mobil.

Sebelumnya, tersangka sempat menikah beberapa waktu namun akhirnya bercerai. Tersangka mencurigai ayahnya sudah berselingkuh dengan mantan istri-nya, namun tidak ada bukti yang membenarkan tuduhan tersebut.

"Itu hanya rekaan dari pelaku," ucap Hendri.

Atas perbuatannya tersebut, tersangka A dikenakan Pasal 338 KUHP atau 351 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa. A setidaknya diancam pidana penjara tujuh sampai 15 tahun.

Baca Juga: Tragis! Anak Bunuh Ayah di Kabupaten Malang Gegara Uang Rp 1 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI