Suara.com - Seorang CEO di Malaysia membeli unggahan pertama Twitter seharga USD 2,9 juta atau setara Rp 41,9 miliar.
Harga cuitan pertama di Twitter yang dibuat tahun 2006 tersebut, disebut-sebut setara nilai lukisan beken Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci.
Menyadur World Of Buzz, Kamis (25/3/2021), cuitan petama itu adalah unggahan Kepala Eksekutif Twitter, Jack Dorsey.
Jack membuat unggahan pertama Twitter pada 21 Maret 2006. Kalimat yang diunggah Jack sebenarnya sangat biasa-biasa saja.
Baca Juga: Terhindar dari Hukuman Mati, WNI Dideportasi dari Kuching Malaysia
"Just setting up my twttr, (baru saja menyiapkan twttr saya)" tulis Jack, lima belas tahun silam.
Menurut laporan BBC, CEO asal Malaysia bernama Sina Estavi, membeli tweet tersebut menggunakan cryptocurrency Ether, yang tidak lain adalah saingan bitcoin.
Cuitan bos Twitter tersebut dilelang melalui platform daring bernama Valuables.
Meskipun tweet tersebut masih akan tersedia untuk umum, Sina Estavi akan menerima sertifikat, ditandatangani secara digital dan diverifikasi oleh Dorsey, serta metadata dari tweet aslinya.
Tweet tersebut dijual sebagai token nonfungible (NFT), sertifikat digital unik yang menyatakan siapa pemilik hak cipta atas foto, video, atau bentuk media online lainnya.
Baca Juga: Tegas! Malaysia Akan Kembalikan Sampah Berbahaya ke Amerika
Sina Estavi tampaknya cukup senang atas pembeliannya, dan bahkan mengatakan bahwa ini bukan sebuah cuitan belaka di media sosial.
"Saya pikir bertahun-tahun kemudian, orang akan menyadari nilai sebenarnya dari tweet ini, seperti lukisan Mona Lisa!" tulis Sina Estavi, melalui akun Twitter pribadinya.
Jack Dorsey berencana mengubah hasil penjualan itu menjadi bitcoin dan kemudian menyumbangkannya ke dana Respons Afrika Give Directly.
Cathy Hackl, pakar media sosial menjelaskan, langkah Sina membeli tweet tersebut seperti mendapatkan koleksi buku langka.
Cameron Hejazi, salah satu pendiri situs lelang online mengatakan, tweet tersebut merupakan barang termahal yang pernah mereka lelang.
"Saya terkejut namun tidak kaget. Nilai aset ini begitu tinggi. Ditambah lagi, kami senang uangnya untuk hal baik," jelasnya.