Suara.com - Kubu Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang terang-terangan merangkul Eks Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin ke partainya.
Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko, Rahmad mengungkapkan, Nazaruddin dirangkul sebagai persiapan khusus untuk menghadapi Demokrat 'Cikeas'.
"Dengan berbagai kebutuhan. Salah satunya, salah satunya nih, yang bisa menghadapi Cikeas itu salah satunya adalah Mas Nazaruddin, karena beliau dulu bendahara Partai Demokrat," katanya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Kendati begitu, Rahmad masih enggan membeberkan terkait jabatan apa yang akan diisi Nazaruddin dalam kepengurusan Demokrat kubu Moeldoko. Menurutnya, Sekjen Demokrat kubu Moeldoko yakni Jhoni Allen akan mengumumkan secara langsung,
Baca Juga: Konpers di Hambalang, Max: Ada yang Nikmati Hasil di Sini Tapi Kebal Hukum
"Jadi di mana posisinya Mas Nazaruddin, nanti secara resmi Sekjen bang Jhoni Allen akan mengumumkan kepada publik dalam waktu yang secepatnya. Pasti dikasih tau terlebih dahulu teman-teman media," tuturnya.
Ada pun berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, Nazzarudin tak terlihat kehadirannya dalam konferensi pers yang digelar jajaran Demokrat kubu Moeldoko di Hambalang. Nazaruddin disebut hanya menitipkan salam dan pesan.
Nazaruddin Hadir di KLB
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin sempat beri sejumlah uang ke peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, Deli Serdang, Sumut, yang kecewa.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Gerald Pieter Runtuthomas, melalui sebuah video testimoni yang dipertontonkan langsung dihadapan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran pengurus partai di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2021).
Baca Juga: Klaim Partai Demokrat Kubu Moeldoko,14 Pasal di AD/ART Langgar UU Parpol
Awalnya Gerald menyampaikan, awal bagaimana dirinya bisa membelot ikut rombongan KLB Deli Serdang yang kekinian diketuai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.
Ia mengaku ajakan pertama ikuti KLB tersebut sempat ia tolak. Namun ia kemudian dirayu akan diberikan uang sebesar Rp 100 juta. Namun, ia mengklaim, usai ikuti acara tersebut hanya diberikan uang Rp 5 juta saja.
Sontak hal tersebut membuat dirinya merasa tertipu dan menyesal. Namun, kekecewaannya tersebut sempat diredam oleh mantan Bendum Demokrat M Nazaruddin.
"Saya ikut yang pada akhirnya saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB kami memberontak karena tidak sesuai harapan tiba-tiba dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh bapak M Nazaruddin," kata Gerald dalam video testimoninya.
Tak sampai di situ, Gerald mengklaim, Nazaruddin pun melakukan hal yang sama terhadap kader dari daerah lain yang sempat menjadi peserta.
"Kedua dari Papua mereka lakukan lagi pemberontakan tiba-tiba diamankan oleh pak Nazaruddin begitu juga daerah lain terakhir Sulawesi Utara salah satunya saya," tuturnya.
Kendati begitu, Gerald mengaku sempat menolak uang pemberian dari Nazaruddin lantaran merasa telah melawan Ketua DPC Demokrat karena membelot. Namun, ia dipanggil oleh Nazaruddin dan diberikan uang Rp 5 juta.
"Sehingga dipanggil dan ditambah uang Rp 5 juta total kita dapat uang Rp 10 juta," ujarnya.