Melek Mata Dikepung Api, Cerita Mawarti Selamat Cuma Bawa Baju di Badan

Kamis, 25 Maret 2021 | 12:12 WIB
Melek Mata Dikepung Api, Cerita Mawarti Selamat Cuma Bawa Baju di Badan
Kondisi rumah salah satu warga pasca kebakaran di kawasan Pisangan Baru III. Matraman. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tolong...tolong, begitu kata-kata yang sempat didengar wanita bernama Mawarti ketika menyelamatkan diri dari amukan si jago merah di Jalan Pisanangan Baru III , RT 6 RW 10 Mataraman, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2021) pagi. Setidaknya ada 10 warga yang tewas mengenaskan akibat kebakaran hebat itu. 

Mawarti tak bisa melihat jelas orang ketika dirinya mendengar teriakan minta tolong dari bangunan kontrakan lain. Saat itu, dia juga mengaku tidak mengetahui persis asal suara itu. 

"Saat itu saya sempat dengar ada yang minta tolong, itu kalau tidak salah dari sebelah saya. Pas saya keluar pintunya kan ketutup, saya udah nggak sempat mikir ujung-ujung ke sana, saya langsung lari keluar," katanya saat bercerita kepada Suara.com di lokasi, Kamis siang. 

Lantaran sudah panik karena rumahnya sudah dikepung api dan asap pekat, Mawarti memilih menyelamatkan anaknya dan mengambil surat-surat berharga. Mawarti mengaku dirinya bisa selamat berkat teriakan sang anak. Ketika api membesar, Mawarti sedang tidur terlelap.  

Baca Juga: 10 Orang Tewas Terbakar, Mawarti Lolos dari Maut Berkat Teriakan Mama

"Saya bangun loncat lihat api, saya ambil surat-surat saja, langsung keluar. Saya cuma bisa menyelamatkan baju di badan dan surat-surat penting. Sendal juga enggak pakai," tuturnya. 

Kemudian saat Marwati membuka pintu kondisi di sekeliling kontrakannya sudah berwarna merah karena keganasan si jago merah, dan dipenuhi kepulan asap pekat. 

"Pas saya keluar apinya sudah gede, di samping saya kontrakan lainnya apinya sudah gede, sudah merah dan penuh asap," jelasnya. 

Kondisi rumah salah satu warga pasca kebakaran di kawasan Pisangan Baru III. Matraman. (Suara.com/Yaumal)
Kondisi rumah salah satu warga pasca kebakaran di kawasan Pisangan Baru III. Matraman. (Suara.com/Yaumal)

Selamat karena Teriakan Anak

Mawarti mengaku bisa lolos dari kepungan si jago merah karena dibangunkan anaknya. Wanita itu hanya tinggal berdua dengan anaknya Evan yang masih duduk di bangku SMP. Dari empat pintu kontrakan yang terbakar, ada Marwati tinggal di pintu nomor 4 dari ujung. 

Baca Juga: 5 Orang Selamat dari Kebakaran Matraman, Sri Mulyani Meninggal Dunia

"Saya dibangunkan anak saya, dia kan tidur di depan, saya di belakang," ungkapnya.

Menurutnya.  api mulai membesar sekitar pukul 04.00 WIB, saat itu anaknya, Evan yang tidur di ruang depan kontrakannya terbangun. 

"Anak saya bangun, karena dia merasa panas" tuturnya. 

Lalu saat Evan, bangun langsung menuju ke kamar  tidur membangunkan Marwati. 

"Anak saya teriak, mama-mama kebakaran, kebakaran, teriak dia gitu," kata Marwati. 

10 Warga Tewas

Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi 10 korban tewas dalam kebakaran di permukiman padat penduduk di Jalan Pisangan Baru III RT.06/10, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021) dini hari. Kebakaran itu terjadi subuh sekitar pukul 04.50 WIB. 

"Jumlah penghuni ada lima kepala keluarga dengan total 15 jiwa," kata Kasi Operasional SudinPenanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman saat dikonfirmasi, di Jakarta, Kamis. 

Ia menjelaskan, saat kebakaran terjadi, mereka berada dalam objek bangunan kontrakan lima pintu. 

Ia merinci kesepuluh jenazah korban tewas kebakaran tersebut adalah Sri Mulyani (50), Deby (28), Ria (17), Dani (30), Nizan (1,5), Beni (42), Nova (40), Baeva (15), Fani (20) dan Ni Imam.

Damkar Jakarta Timur mengerahkan sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran guna memadamkan kobaran api yang diduga berasal dari korsleting listrik. 

Ia menyebut, setelah kurang lebih satu jam berjuang, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.50 WIB. Kerugian materi akibat peristiwa kebakaran ini ditaksir mencapai Rp800 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI