Ray Rangkuti: Rencana Impor Beras Jadi Sinyal Perlombaan Politik 2024

Rabu, 24 Maret 2021 | 20:37 WIB
Ray Rangkuti: Rencana Impor Beras Jadi Sinyal Perlombaan Politik 2024
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang-orang di lingkaran Presiden Jokowi dinilai tengah berlomba untuk bertarung dalam "pasar bebas politik" Pilpres 2024.

Ray Rangkuti, Direktur Lingkar Madani Indonesia, mengatakan perlombaan itu tampak dari sejumlah manuver politik beberapa waktu ke belakang.

Pertama, kata Ray, adalah terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua umum Partai Demokrat versi Kongres Luar biasa Deli Serdang. Kedua, rencana pemerintah mengimpor beras.

"Peristiwa itu menunjukkan di lingkungan kabinet Pak Jokowi, sudah mulai terlihat perlombaan politik jelang 2024," kata Ray dalam diskusi webinar Impor Beras dan Hangat Politik menuju 2024, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Anies Ungguli Prabowo dan Sandi di Pilpres, Partai Gerindra: Terlalu Dini

Rencana pemerintah mengimpor beras juga menurutnya menjadi sinyalemen persaingan politik di lingkaran Jokowi.

"Itu juga sinyalemen, karena ada rencana mengimpor beras saat di dalam negeri sendiri sedang panen raya," kata dia.

Ia mengatakan, perlombaan politik "orang-orang dekat" Jokowi itu bersifat individual. Namun, tak menutup kemungkinan persaingan itu akan saling bertubrukan satu sama lain, ketika semakin mendekati pilpres.

Secara faktual, kata Ray, rencana impor beras itu terkesan dipaksakan. Sebab, dalam sejumlah perhitungan, beras impor itu tak diperlukan.

"Mendag Muhammad Lutfi kan tidak menghentikan, hanya menunda impor beras. Tak dilakukan saat panen raya. Tapi boleh jadi impor dilakukan setelah panen raya," kata dia.

Baca Juga: Begini Sikap JK Saat Poster Dirinya Disandingkan Dengan AHY Pilpres 2024

Karenanya, dalam logika politik, Ray menilai masuk akal kalau rencana impor beras itu erat terkait perlombaan politik jelang pilpres.

"Sangat masuk akal, yaitu ya perlunya dana yang cukup besar bagi setiap aktor politik. Khususnya elite-elite politik untuk menghadapi pemilu serentak nanti."

Apalagi, kata Ray, Kepala Bulog Budi Waseso sudah menegaskan stok beras dalam negeri mencukupi untuk bulan ramadan dan lebaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI