Suara.com - Sedikitnya 15 orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, sementara 400 orang masih hilang.
“Ini sangat besar, sangat menghancurkan,” kata Johannes van der Klaauw dari UNHCR, yang bergabung dengan pengarahan Jenewa secara virtual dari Dhaka, dilansir laman Aljazeera, Rabu (24/3/2021).
“400 orang masih belum ditemukan, mungkin di suatu tempat di reruntuhan,” katanya.
UNHCR memiliki laporan sebanyak 560 orang terluka dan 45.000 orang mengungsi.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Dipertemukan dengan Keluarga Setelah 12 Tahun Terpisah
Pejabat Bangladesh mengatakan, mereka sedang menyelidiki penyebab kebakaran besar-besaran saat para pejabat menyaring puing-puing untuk mencari lebih banyak korban.
Api mengobrak-abrik kamp Balukhali dekat kota tenggara Cox's Bazar pada Senin malam, membakar ribuan gubuk saat orang-orang bergegas menyelamatkan harta benda mereka yang sedikit.
Sebagian besar orang di penampungan itu melarikan diri dari Myanmar pada 2017, di tengah tindakan keras pimpinan militer terhadap Rohingya yang menurut penyelidik PBB dieksekusi dengan "niat genosida", tuduhan yang dibantah Myanmar.
Inspektur Polisi Gazi Salahuddin mengatakan api membakar tempat penampungan yang terbuat dari bambu dan terpal tipis, membesar setelah silinder gas untuk memasak meledak.
“Orang-orang lari menyelamatkan diri karena penyebarannya cepat. Banyak yang terluka dan saya melihat sedikitnya empat mayat,” kata Aminul Haq, seorang pengungsi.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Akan Dipindah ke Medan
Seorang sukarelawan untuk Save the Children, Tayeba Begum, berkata bahwa anak-anak berlarian, menangisi keluarga mereka.
"Penyebab kebakaran masih belum diketahui," kata Zakir Hossain Khan, seorang pejabat senior polisi, dikutip Aljazeera dari Reuters melalui telepon dari penampungan.
Pihak berwenang sedang menyelidiki untuk menentukan penyebab kebakaran.
Sanjeev Kafley, kepala delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Bangladesh, mengatakan, lebih dari 17.000 tempat penampungan telah hancur dalam kobaran api, dan puluhan ribu orang telah mengungsi.
Api menyebar ke empat bagian kamp yang menampung sekitar 124.000 orang, sekitar sepersepuluh dari lebih dari satu juta pengungsi Rohingya di daerah itu.