Suara.com - Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dapat dilakukan sepanjang tahun setiap pertengahan bulan menrujuk pada penanggalan hirjiah, yaitu pada hari ke 13,14 dan 15 tahun hijriah setiap bulannya. Anjuran puasa Sunnah ini telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Lantas bagaimana niat, ketepatan waktu dan amalan yang dapat diperoleh selama melakukan puasa Ayyamul Bidh?
Bagi umat muslim yang akan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh niat puasa dapat diucapkan saat malam hari atau saat sahur seperti berikut:
Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala.
Baca Juga: Menangis Batal Puasa atau Tidak? Simak Dasar Hukumnya
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta'ala.”
Jika mengucapkannya saat telah terbit fajar (sahur), bacaannya sebagai berikut:
Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunnah karena Allah ta'ala."
Waktu Puasa Ayyamul Bidh
Baca Juga: Hukum Sikat Gigi Saat Berpuasa
Ibnu Milhan Al Qoisiy dari ayahnya ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sesuai ajaran Rasulullah SAW, puasa sunnah ayyamul bidh dapat dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan pada penanggalan hijriah
- Bagai Berpuasa Sepanjang Tahun
Keutamaan berpuasa Ayyamul Bidh diibaratkan dengan melakukan puasa sepanjang tahun. Setiap berpuasa sunnah dalam 1 hari maka kebaikan yang kita buat akan dijadikan berlipat ganda hingga 10 kali lipat. Maka jika kita berpuasa 3 hari dalam satu bulan, maka akan mendapatkan 30 hari kebaikan
"Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).
- Menghidupkan sunnah Rasul
Secara tidak langsung, apabila kita melakukan puasa Ayyamul Bidh, maka berarti bahwa kita telah menghidupkan sunnah Rasulullah sebagaimana yang tertulis dalam hadis riwayat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berikut:
"Rasullullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur."
- Mendapatkan Surga Ar-Rayya
Surga Ar Rayyan merupakan salah satu pintu surga yang diperuntukkan bagi umat muslim yang kerap berpuasa sepanjang hidupnya
"Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut "ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa." Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Itulah penjelasan mengenai niat, waktu, dan keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh. Semoga bermanfaat dan menambah semangat kita dalam beribadah.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri