Indonesia Dorong Dialog Sosial dan Tripartisme Masuk Sistem Pembangunan PBB

Selasa, 23 Maret 2021 | 17:34 WIB
Indonesia Dorong Dialog Sosial dan Tripartisme Masuk Sistem Pembangunan PBB
Pertemuan Governing Body International Labour Organization. (Dok. Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia mewakili Negara-negara kawasan Asia Pasifik/Asia Pacific Group (ASPAG) menyampaikan dukungan terhadap reformasi PBB dengan mendorong dialog sosial dan tripartisme menjadi bagian dari sistem pembangunan PBB (UN Development System).

Dukungan ini disampaikan Indonesia dalam pertemuan Governing Body International Labour Organization (GB ILO) sesi ke-341 yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, Senin (22/3/2021) waktu setempat.

"Reformasi PBB merupakan kesempatan bagi ILO untuk mempromosikan dialog sosial dan tripartisme ke dalam United Nations Development System," ujar Plt. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Tri Retno Isnaningsih, saat membacakan draft ASPAG secara virtual di Jakarta, Senin (23/3/2021).

Dalam pernyataannya, Retno mengungkapkan 4 potensi keterlibatan ILO dalam proses reformasi PBB.  Pertama, mendorong ILO meningkatkan kontribusi dalam UN Development System agar dapat memberikan dukungan koheren dan konkret untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan. Hal ini disesuaikan dengan rencana dan strategi pembangunan nasional masing-masing negara anggota.

Baca Juga: Kemnaker dan BPJamsostek Integrasikan Data Penerima Program JKP

Kedua, meminta ILO terus berperan aktif merekstrukturisasi sistem pembangunan PBB di tingkat regional berdasarkan wilayah, memperkuat hubungan dan kolaborasi dengan komisi ekonomi regional PBB, serta organisasi regional yang relevan dalam menangani isu-isu spesifik kawasan.

Ketiga, ILO harus meningkatkan perannya dalam menjembatani konstituen tripartit ILO dengan UN Development System. Keempat, ILO harus menemukan cara inovatif mengatasi tantangan pelaksanaan reformasi PBB.

"Terakhir, penting untuk menilai potensi atas dampak dan pelajaran yang didapat dari pandemi COVID-19 terhadap reformasi PBB untuk mengevaluasi efektivitas kerja UN Development System setelah reformasi, selama situasi krisis," katanya.

GB ILO merupakan badan eksekutif ILO yang membuat keputusan atas berbagai agenda kerja ILO. GBO ILO memiliki tugas untuk memutuskan kebijakan, anggaran dan program-program ILO. Indonesia telah menjadi anggota GB ILO selama tiga periode sejak 2011.

Sidang GB ILO ke-341 dengan agenda terkait perkembangan reformasi PBB, Indonesia kembali dipercaya menyampaikan pernyataan mewakili negara-negara di Kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga: Kenang Muchtar Pakpahan, Menaker: Kabar Duka bagi Dunia Ketenagakerjaan

Anggota GB terdiri dari unsur pemerintah yang berasal dari 56 negara yang meliputi anggota reguler dan anggota deputi berdasarkan keterwakilan kawasan. Untuk mewakili kawasan Asian-Pasifik, khususnya sub-kawasan Asia Tenggara, Indonesia bersama Brunei dan Malaysia terpilih sebagai anggota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI