Survei SMRC: Hanya 46 Persen Warga Bersedia Divaksin Covid-19

Selasa, 23 Maret 2021 | 17:16 WIB
Survei SMRC: Hanya 46 Persen Warga Bersedia Divaksin Covid-19
Ilustrasi - Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis kedua kepada awak media di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesadaran warga Indonesia untuk disuntik vaksin covid-19 terbilang rendah, sehingga harus menjadi fokus perhatian pemerintah.

Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting, hanya sekitar 46 persen warga yang bersedia disuntik vaksin covid-19.

Angka itu diperoleh dari hasil survei terhadap 1.064 responden. Sementara responden yang menyatakan tidak akan divaksin berjumlah 29 persen.

Sebanyak 23 persen responden memilih akan pikir-pikir dulu untuk divaksin. Sisanya, 2 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab. 

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menilai, hasil survei itu mesti menjadi perhatian serius. Pasalnya, angka tersebut jauh dari target vaksinasi pemerintah sekitar 181,5 juta warga atau 70 persen dari total penduduk. 

"Jadi ini saya kira perlu jadi perhatian. Target warga yang divaksin mencapai 71 persen. Proporsi ini (hasil survei) tentu masih kurang dari target yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Deni dalam paparannya yang disampaikan secara virtual, Selasa (23/3/2021).

Deni kemudian mengungkapkan sejumlah faktor yang mempengaruhi kesediaan warga untuk divaksin.

Faktor pertama adalah terdapat 64 persen warga memercayai vaksin aman dan bersedia untuk disuntik.

Kemudian faktor kedua adalah soal pengaruh adanya kampanye menolak vaksin. Sekitar 35 persen warga yang pernah mendapat ajakan untuk menolak vaksin menyatakan tak bersedia divaksin.

Baca Juga: Survei SMRC: UU Cipta Kerja Gerus Kepercayaan Rakyat ke Jokowi

Selanjutnya, 47 persen warga yang tidak pernah mendapat ajakan menolak vaksin, bersedia untuk divaksin. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI