Suara.com - Seorang profesor di sebuah kampus di Brasil dipecat setelah menyarankan muridnya untuk relaks saat diperkosa. Menyadur The Scottish Sun Selasa (23/03), ia mengungkapkan hal ini saat mengisi kelas online.
"Itu adalah sesuatu yang harus Anda sesuaikan (adaptasi)," ujar Ricardo Germano Efing.
"Maaf, para gadis, aku tahu apa yang akan kukatakan itu kasar, tapi seperti kata pepatah 'jika pemerkosaan tidak bisa dihindari dan akan segera terjadi, maka santai dan nikmatilah."
Efing dilaporkan oleh seorang siswa perempuan yang menghadiri kelas online dan merasa takut dengan kuliahnya di Centro Universitario Vale do Iguacu di Brasil selatan.
Baca Juga: Puteri Kecilnya Berkali-kali Diperkosa Tetangga, Ojol Bingung Cari Keadilan
Profesor tersebut mengatakan bahwa dia membuat pernyataan sakit sambil memberikan contoh tentang kasus di mana perusahaan perlu memecat orang yang tidak dapat beradaptasi dengan proses baru dan teknologi baru.
Rekaman saat kuliah online itu dibagikan di media sosial sehari setelah kelas dan langsung viral pada 12 Maret.
Menurut profesor Efing, klip itu adalah 'fragmen kelas yang tidak dikontekstualisasikan'. Namun belakangan dia mengakui bahwa ungkapan itu terbukti tidak tepat sepenuhnya.
Dalam pernyataannya tentang insiden tersebut, dia juga mengungkapkan rasa hormat penuh untuk semua wanita dan tidak pernah bermaksud menyinggung atau menyerang mereka.
Kampus itu memecat sang profesor seminggu setelah penyelidikan internal. Institusi lainnya, Centro Universitario Campo Real, juga memecat Efing sebagai pengajar di sana keesokan harinya.
Baca Juga: Diperkosa saat Tidur, Remaja Putri Lahirkan Anak Gegara Aksi Bejat Ayahnya
Kedua kampus itu mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa mereka tidak mentolerir sikap tidak hormat terhadap perempuan.