Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima audiensi para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat. Sebanyak lebih dari 100 partisipan diaspora dari berbagai wilayah di Amerika Serikat dengan beragam profesi hadir pada pertemuan daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Dalam audiensi tersebut, salah satu peserta Mayasari Efendi yang berdomisili di Indiana mempertanyakan respons KSP terkait kasus yang dialami tim bulutangkis pada ajang All England.
Mayasari menuturkan apa yang terjadi di All England telah menjadi perhatian masyarakat luas. Bahkan, katanya, Presiden Jokowi juga sudah memberi arahan dan telah memulangkan seluruh tim bulutangkis Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Moeldoko yang pernah diusung jadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyayangkan dan ikut prihatin terhadap nasib tim bulutangkis Indonesia.
Menurut Moeldoko, hal ini sangat berkaitan dengan kebanggaan sebuah negara. Apalagi, Indonesia kata Moeldoko sudah beberapa kali merajai ajang All England.
"Hal-hal seperti ini akan dievaluasi Pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi," ucap Moeldoko.
Selain itu, sebagian besar diaspora di Amerika Serikat juga menyampaikan kerinduannya untuk bisa pulang ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan Daniel yang sudah tinggal di Amerika Serikat sejak 1974.
Daniel menyampaikan, sebelum pandemi dirinya bisa dua kali pulang ke Indonesia. Dia pun mempertanyakan, apakah para WNI di Amerika Serikat sudah bisa pulang ke Indonesia tanpa harus karantina, mengingat beberapa WNI sudah mendapat vaksinasi di Amerika Serikat.
Menjawab hal itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Abraham Wirotomo menegaskan, aturan saat ini bagi diaspora yang akan pulang ke Indonesia harus melalui karantina minimal lima hari.
Baca Juga: Diaspora Indonesia di Amerika Bertanya ke Moeldoko
"Adapun untuk yang sudah divaksin masih dalam pembahasan. Yang jelas, kami berharap pandemi semakin terkendali sehingga secara bertahap bisa membuka kepulangan WNI di luar negeri," ucap Abraham.