Suara.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai ada sejumlah faktor yang membuat Gubernur Anies Baswedan terpilih sebagai Calon Presiden pilihan anak muda versi Indikator Politik. Salah satunya karena keaktifan Anies di media sosial.
Ujang menyebut Anies kerap memamerkan prestasi yang didapatnya melalui media sosial seperti twitter dan Instagram. Anak muda yang aktif dalam dunia maya pun jadi melirik Anies.
“Anies sering main di wilayah medsos dan mem-publish keberhasilan-keberhasilannya via medsos,” ujar Ujang saat dikonfirmasi, Selasa (23/3/2021).
Karena itu, menurutnya kesempatan Anies mendapatkan dukungan dari anak muda sangat besar. Apalagi Anies memimpin ibu kota yang anak mudanya kebanyakan sudah melek dengan internet.
Baca Juga: Prabowo-Anies Didorong Maju Pilpres 2024, Tifatul: Jangan Mau Pak Anies
“Hal yang wajar dan rasional jika Anies dipilih oleh anak-anak muda sebagai capres potensial. Anies dianggap kalangan muda banyak mendapat prestasi nasional dan internasional,” katanya.
Ia pun mengakui dalam unggahan Anies, kerap dipamerkan keberhasilannya menata Jakarta. Banyak pihak apalagi anak muda yang mengapresiasinya.
“Juga penataan Jakarta mulai terlihat indah dan bagus. Juga kebijakakannya pro anak muda, seperti banyaknya arena skateboard, jalur sepeda, dan lain-lain,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis survei pilihan anak muda terhadap calon presiden pilihannya. Nama Anies Baswedan menjadi pilihan terbanyak di antara 17 nama lainnya.
"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara zoom meeting Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial, Politik Bangsa, Minggu 21 Maret 2021.
Baca Juga: Airlangga Keok dengan Anies Teratas jadi Capres Versi Survei, Golkar Santai
Mengutip Antara, berdasarkan hasil survei itu, Anies Baswedan mendapatkan pilihan sebesar 15,2 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen, dan Ridwan Kamil 10,2 persen.
Sementara itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.