Suara.com - Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) berjanji akan memberikan imbauan kepada simpatisannya jika persidangan sejumlah pekaranya dilaksanakan secara langsung atau tatap muka.
Janji Habib Rizieq itu diungkapkan Munarman selaku pengacaranya.
Menurut Muharman, Habib Rizieq sudah sejak lama berjanji siap mengimbau para pendukungnya untuk tidak datang ke pengadilan, jika sidang kasusnya digelar secara tatap muka.
"Habib Rizieq sudah menyatakan, kalaupun nanti sidangnya offline maka dia bersedia memberikan imbauan-imbauan, jadi itu sudah point itu, dari awal HRS sudah menyampaikan," katanya kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga: Soroti Habib Rizieq, Amien Rais: Jangan Sampai Hayya Alal Jihad Diserukan
Karena hal itu, kata Munarman pihak Pengadilan Negeri Jakarta Timur seharusnya tidak perlu khawatir lagi terkait adanya kerumunan.
"Kalau memang yang ditakutkan kerumunan, HRS bersedia mengeluarkan imbauan, sudah jelas itu dalam sidang pertama," tegasnya.
Terkait imbauan itu siap disampaikan langsung oleh HRS, namun persetujuan persidangan tatap muka belum disampaikan pihak pengadilan.
"Kan kami belum ada jawaban apakah offline atau tidak, kalau sudah pasti offline maka akan keluar imbauan itu dari HRS," tukas Munarman.
Siang tadi, Alamsyah Hanafiah, salah anggota tim kuasa hukum HRS menyatakan, pihaknya telah mengeluarkan imbauan, agar para simpatisan tidak datang langsung ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Baca Juga: Munarman Adu Debat dengan Jaksa, Hakim Skors Sidang Habib Rizieq
"Ya kami imbau juga supaya masyarakat nonton dari rumah aja, tidak perlu rame rame datang gitu," ungkap Alamsyah kepada wartawan di depan PN Jaktim.
Menurutnya, kedatangan pendukung HRS itu hanya sia-sia, karena tidak akan mempengaruhi proses hukum.
"Karena dia datang ke sini ke acara sidang kan, juga di-support apapun tidak akan mempengaruhi," ujarnya.
Namun, nyatanya imbauan itu tidak digubris sejumlah simpatisan HRS. Berdasarkan pantauan Suara.com, ada puluhan pendukungnya yang tetap datang. Mereka di dominasi oleh ibu-ibu Bahkan ada dari mereka memaksa masuk, akibatnya adu mulut dengan polisi tidak terhindarkan.